cream collagen apakah sudah bpom

2024-10-08 00:15:52  Source:cream collagen apakah sudah bpom   

cream collagen apakah sudah bpom,erek2 76,cream collagen apakah sudah bpom

Daftar Isi
  • Mengapa Korea Utara dan Rusia berteman?
  • Mengapa berkunjung sekarang? 
  • Apa untungnya bagi Kim Jong-un?
  • Hasil apa lagi?
Jakarta, CNN Indonesia--

Presiden Rusia Vladimir Putin akan berkunjung ke Korea Utarapada Selasa (18/6) untuk bertemu pemimpin Kim Jong Un

Kunjungan ini adalah yang pertama bagi Presiden Rusia dalam 24 tahun terakhir, menandakan pertemuan kedua kepala negara memiliki makna penting di tengah situasi geopolitik yang cepat berubah.

Berikut adalah poin-poin penting pertemuan kedua kepala negara, sebagaimana dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin menjadi pemimpin Rusia pertama yang melakukan hal tersebut.

Namun, pada pertengahan tahun 2000-an, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia mendukung sanksi PBB terhadap Korea Utara atas program nuklirnya.

Ketika Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan dari ayahnya pada tahun 2011, ia awalnya mencoba untuk mencapai keseimbangan antara Rusia dan sekutu bersejarah Korea Utara lainnya, China.

Namun Rusia dan Korea Utara kini semakin dekat. Moskow pun  menghapuskan sebagian besar utang sekutunya pada tahun 2012, dan Kim melakukan perjalanan ke Vladivostok dekat perbatasan untuk bertemu Putin pada 2019 lalu.

Mengapa berkunjung sekarang? 

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Moskow menjadi semakin terisolasi dan mencari teman.

Tahun lalu, Kim melakukan perjalanan luar negeri yang jarang dilakukan dengan kereta antipeluru untuk bertemu Putin di pelabuhan antariksa Rusia.

Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Ukraina mengklaim Korea Utara mengirimkan senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina, melanggar serangkaian sanksi PBB. 

Korut disebut-sebut menerima imbalan bantuan teknis untuk program satelitnya.

Korea Utara telah membantah hal ini, dan menyebut klaim tersebut "tidak masuk akal".

Kim juga telah meningkatkan pengujian senjata, termasuk serangkaian peluncuran rudal jelajah tahun ini, yang menurut para analis dapat dipasok Korea Utara ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

"Selama Perang Dingin, Korea Utara selalu dalam posisi untuk meminta bantuan militer dan ekonomi dari Rusia," kata Cheong Seong-chang, dari Sejong Institute yang berbasis di Seoul, kepada AFP.

Kedua negara bekerja sama secara setara untuk pertama kalinya, kata Cheong, seraya menambahkan bahwa ini adalah "masa bulan madu" bagi mereka.

Apa untungnya bagi Kim Jong-un?

Bagi Kim kunjungan ini adalah sebuah kemenangan, demikian pendapat Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

Pertemuan dengan Putin akan meningkatkan status Korea Utara secara internasional dan meningkatkan legitimasi Kim di dalam negeri

Easley juga mengatakan meskipun Rusia tidak dapat menggantikan China secara ekonomi, pertemuan ini menunjukkan bahwa "Pyongyang mempunyai pilihan".

Kim diperkirakan akan menyambut Putin secara langsung di Bandara Internasional Pyongyang Sunan, kemungkinan ditemani oleh Kim Yo Jong, saudara perempuannya yang berkuasa, dan putri remajanya Kim Ju Ae. 

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan kemungkinan tanda-tanda keberadaan "infrastruktur besar" yang dipasang di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, yang menunjukkan persiapan untuk acara atau parade besar sedang berlangsung.

Hasil apa lagi?

Mengutip seorang pembantu Kremlin, badan-badan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa kedua pemimpin akan menandatangani "dokumen penting" selama kunjungan tersebut.

Hal ini mungkin termasuk perjanjian kemitraan strategis komprehensif berupa kerja sama di masa depan dan menangani masalah keamanan, kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia.

"Korea Utara menempatkan prioritas tertingginya pada hubungan dengan Rusia dan Rusia pun melakukan hal yang sama," kata Cheong dari Sejong Institute.

"Diharapkan kerjasama kedua negara di bidang militer dan ekonomi akan semakin luas."

(AFP/vws)

Read more