ebobet padang

2024-10-07 23:57:51  Source:ebobet padang   

ebobet padang,pukulan dalam bola voli,ebobet padangJakarta, CNN Indonesia--

Lebanondiguncang ledakan dari perangkat komunikasi dalam dua hari terakhir. Imbas insiden ini belasan orang meninggal dan ribuan lainnya terluka.

Pada Selasa (17/9), ribuan pager meledak dan membuat 12 orang termasuk anak-anak meninggal serta 2.800 orang terluka.

Keesokan harinya, walkie-talkie, ponsel, baterai mobil, hingga perangkat bertenaga surya ikut meledak. Insiden ini menyebabkan 20 orang tewas dan 450 terluka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah konflik Israel-Hizbullah, apakah ledakan di Lebanon melanggar hukum perang?

Pengacara dan direktur kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat, Democracy for the Arab World Now (DAWN), Sarah Leah Whitson, mengatakan ledakan perangkat komunikasi di Lebanon kemungkinan melanggar hukum perang.

"Anda tidak boleh memasang bom pada objek yang kemungkinan besar diambil dan digunakan warga sipil, atau objek yang secara umum digunakan warga sipil," kata Whitson, dikutip Al Jazeera.

Menurutnya siapa pun bisa mendapat salah satu pager ini. Whitson juga tak tahu apakah pager tersebut merupakan target militer yang sah atau tidak, atau siapa pemilik pager-pager itu.

"Dan inilah tepatnya mengapa kita melihat kehancuran yang tampak di Lebanon," imbuh Whitson.

Lihat Juga :
Israel Tangkap Warganya Diduga Jadi Agen Iran untuk Bunuh Netanyahu

Para pengamat juga meyakini ledakan itu kemungkinan melanggar hukum karena melakukan serangan membabi buta dan tak proporsional.

Hukum humaniter internasional (HHI) melarang serangan yang "tak ditujukan ke sasaran militer tertentu."

Whitson menduga serangan itu tak pandang bulu karena jumlah korban yang tinggi.

"Serangan itu tak bisa diarahkan ke target militer tertentu, dan sangat jelas dari apa yang telah kita lihat dan apa yang sepenuhnya bisa diprediksi bahwa serangan itu akan melukai target militer dan warga sipil tanpa pandang bulu," ungkap dia.

Lebih lanjut Whitson mengatakan "Israel sengaja" mengambil keputusan meledakkan perangkat komunikasi untuk menciptakan kekacauan di Lebanon.

Pilihan Redaksi
  • Israel Deklarasi Perang Fase Baru usai Gelombang Ledakan di Lebanon
  • RS di Lebanon Kewalahan Tangani Korban Teror Ledakan Pager Misterius
  • Warga Lebanon Dihantui Ketakutan usai Rentetan Ledakan Maut

"Itulah sebabnya mengapa perangkap yang dipasang pada objek sipil biasa adalah ilegal - karena perangkap tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik dan cedera, tetapi juga menyebabkan kerusakan psikologis dan emosional," ujar dia.

Pengacara hak asasi manusia lain yang berbasis di AS, Huwaida Arraf menggemakan pernyataan Whitson.

Arraf mengatakan ledakan tersebut melanggar larangan serangan tanpa pandang bulu dan larangan penggunaan alat perangkap yang digunakan sipil.

Larangan penggunaan alat perangkap terkait sipil tertuang dalam perjanjian PBB yakni Protokol Larangan atau Pembatasan Penggunaan Ranjau, Perangkap, dan Alat Lainnya pada 1996.

"Dilarang menggunakan perangkap atau alat lain berupa benda portabel yang tampaknya tidak berbahaya namun secara khusus dirancang dan dibuat untuk menampung bahan peledak," demikian bunyi protokol tersebut.

Menurut Arraf, satu-satunya cara serangan itu bisa dianggap sah jika langkah-langkah diambil untuk melindungi warga sipil dan memastikan ledakan itu hanya mengenai target militer yang sah.

Namun, pager meledak di tempat warga beraktivitas seperti supermarket, pasar, pertokoan, dan tempat umum lain.

"Jika targetnya warga sipil Lebanon pada umumnya, tentu saja. Namun, ini tidak kalah melanggar hukum dan, pada kenyataannya, memenuhi definisi buku teks terorisme negara," ungkap dia.

Sementara itu, direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah Lama Fakih mengatakan pembatasan perangkap dirancang untuk mencegah kehancuran seperti yang dialami Lebanon.

"Penggunaan alat peledak yang lokasi pastinya tidak dapat diketahui dengan pasti merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak pandang bulu," kata Fakih.

Fakih juga mendesak penyelidikan yang tak memihak terkait ledakan di Lebanon.



Israel masih bungkam

Israel sejauh ini belum mengonfirmasi tuduhan yang disematkan ke mereka. Namun, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyebut negara sedang memulai perang fase baru.

"Kita mulai fase baru dalam perang. Ini memerlukan keberanian, tekad, dan ketekunan," kata Gallant di hadapan militer Israel pada Rabu, dikutip Al Jazeera.



(isa/dna)

Read more