data sdy 6d 2022

2024-10-08 06:04:31  Source:data sdy 6d 2022   

data sdy 6d 2022,kode alam 26,data sdy 6d 2022

Batang, CNBC Indonesia -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur bisa berproduksi maksimal sebesar 240 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) jika proyek Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II selesai dibangun.

Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan saat ini produksi lapangan gas JTB belum maksimal. Namun, jika proyek pipa gas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sudah terbangun, maka sisa produksi gas yang belum tersalurkan sebesar 100 MMSCFD bisa dialirkan melalui pipa gas transmisi Cisem Tahap II.

Hal itu menyusul diresmikannya awal konstruksi proyek Pipa Gas Cisem Tahap II yang ditandai dengan prosesi pengelasan perdana (First Welding) yang dilakukan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kabupaten Batang, Jawa Timur, Senin (30/9/2024)

"Untuk wilayah Jawa Timur, untuk lapangan atau bloknya yang Jambaran Tiung Biru, di situ produksinya Pak Menteri sudah bisa sebetulnya didesain untuk angka 240 MMSCFD. Sekarang itu tidak diproduksi begitu. Kenapa? Karena pipanya tidak ada untuk menyalurkan sebagian. Jadi ini baru diproduksinya sebagian Pak untuk gasnya, jadi kalau gas ini jadi, dan nanti 100 MMSCFD itu bisa dialirkan oleh tambahan ke sini untuk nanti kita lihat untuk wilayah Jawa," ungkapnya di Batang, Jawa Tengah, Senin (30/9/2024).

Dadan mengatakan, proyek pipa gas senilai Rp 2,7 triliun ini bisa mendukung penguatan infrastruktur energi nasional yang berkelanjutan dan menciptakan efisiensi dalam distribusi gas bumi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Salah satu manfaat utama dari proyek ini adalah menyediakan harga gas bumi yang semakin terjangkau, secara berkelanjutan baik itu untuk sektor komersial dan industri, dan kita akan perlukan nanti juga untuk rumah tangga," imbuhnya.

Dia juga menekankan proyek tersebut bisa membantu Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) hingga menyediakan kebutuhan gas untuk Kilang Cilacap dan Balongan.

"Ini terutama penting bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, serta yang lebih besar di sepanjang jalur pipa, juga untuk kilang BBM pertamina, baik itu yang di Cilacap maupun di Balongan. Kami juga memikirkan secara jangka panjang, tentunya ini juga akan membantu kepada penyediaan pupuk, misalkan pabrik pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat," tambahnya.

Dadan juga membeberkan bahwa proses konstruksi Pipa Gas Cisem Tahap II tersebut akan menggunakan dana APBN secara multi years 2024-2026 mendatang. Proyek ini pun ditargetkan dibangun "hanya" dalam waktu 18 bulan.

"Pekerjaannya sudah dimulai di beberapa tempat, ada 24 tempat yang dibagi, terdiri dari 3 kelompok utama, 3 segmen utama, ini dalam rangka untuk memastikan bahwa proyek ini bisa selesai selama 18 bulan," bebernya.

Perlu diketahui, proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II ini dibangun sepanjang 245 kilo meter (km), mencakup ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Cisem Tahap I senilai Rp 1,17 triliun yang sudah selesai dibangun dan beroperasi pada 2023. Adapun Pipa Cisem Tahap I mencakup ruas Semarang-Batang.

Proyek Pipa Transmisi Gas Cisem ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca:
Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi yang dikelola dalam Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract) ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Jawa Bagian Timur.

Proyek tersebut dibangun dalam rangka memperkuat rantai suplai gas bumi secara nasional sehingga bisa mencapai kemandirian energi serta mempercepat penyediaan infrastruktur energi.

Adapun, proses tender dimulai pada April 2024 dan diumumkan pada 4 Juli 2024 dengan konsorsium KSO PT Timas Suplindo - PT Pratiwi Putri Sulung ditetapkan sebagai pelaksana proyek.

Selain itu, nilai kontrak proyek mencapai Rp 2,7 triliun mencakup seluruh aspek pekerjaan konstruksi terintegrasi, dari perancangan hingga pelaksanaan. Sementara durasi pelaksanaan proyek ditetapkan selama 18 bulan, terhitung sejak penandatanganan kontrak 2 Agustus 2024.

Lebih lanjut, PT Amythas telah ditunjuk sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MK). Tugas konsultan ini mencakup pengawasan dan pendampingan teknis, memastikan agar seluruh proses pembangunan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Saat ini, persiapan administrasi proyek sudah selesai, dan pekerjaan fisik di lapangan akan segera dimulai. Tim pelaksana sedang memobilisasi alat berat dan tenaga kerja, dengan pekerjaan konstruksi yang dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024.

Sumber gas proyek Cisem II berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Long Term Plan (LTP) yang berasal dari potensi seluruh WK yang ada di wilayah Jawa Timur (WK Agung dan WK Bulu).

Sedangkan, penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang.

Baca:
Siap-Siap Warga Jabar-Jateng Bakal "Kebanjiran" Gas di Awal 2026

(wia) Saksikan video di bawah ini:

Video: Transisi Energi, Pipa Gas Diperluas ke Industri & Rumah Tangga

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pipa Gas Cisem 2 Sepanjang 245 Km Mulai Dibangun, Ini Sumber Gasnya

Read more