togel hk siang

2024-10-08 06:11:52  Source:togel hk siang   

togel hk siang,klasemen sk sturm graz vs austria wien,togel hk siang

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona merah pada awal perdagangan sesi I Kamis (26/9/2024), di mana investor cenderung masih melakukan aksi profit takinghingga hari ini.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,35% ke posisi 7.714,14. Selang empat menit setelah sesi I dibuka, koreksi IHSG makin membesar yakni melemah 0,55% ke 7.698,39. IHSG pun menyentuh kembali level psikologis 7.600.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 1 triliun dengan volume transaksi mencapai 943 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 58.646 kali.

IHSG kembali melemah karena investor cenderung masih melakukan aksi profit takingterutama di saham-saham berkapitalisasi pasar, karena dalam sebulan terakhir kenaikannya sudah cukup signifikan.

Berdasarkan chartanalisis, IHSG sejatinya masih berada di jalur uptrend, akan tetapi setelah menyentuh level tertingginya pada Kamis pekan lalu di level 7.905,39, IHSG mengalami koreksi dan penurunan hingga berlanjut pada perdagangan kemarin dan cenderung kembali terjadi pada hari ini.

Secara Minor Trend Chart, IHSG perlu melakukan aksi konsolidasi atau beristirahat sejenak agar mampu kembali menuju uptrend-nya kembali.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, kepada CNBC Indonesiamengatakan penguatan IHSG pada Senin lalu tidak terlalu meyakinkan untuk menggerakkan IHSG kembali menguat pada hari ini.

"Pasar terlalu mengalami euforia karena stimulus sepertinya untuk China saja. Hanya bursa China yang menguat," tutur Nafan, kepada CNBC Indonesia.

Baca:
Wall Street Mulai Gak Kompak, Bakal Rehat Dulu?

Kemudian secara fundamental, IHSG terjadi aksi profit takingterlepas dari kebijakan bank sentral China untuk menggelontorkan stimulus tingkat suku bunga acuan dengan menggelontorkan stimulus.

Sebelumnya, pemerintah China melalui bank sentral (People's Bank of China/PBoC) akan memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti secara besar-besaran. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

PBoC akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 bps. PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumah tangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank.

Sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua 2024. Pertumbuhan ekonomi China terbebani krisis properti yang berkepanjangan dan kekhawatiran konsumen tentang keamanan kerja.

Nafan menilai pasar saham China kini bisa menjadi menarik dengan adanya stimulus sehingga investor asing dapat berpindah ke bursa saham China.

Stimulus yang dilakukan pemerintah China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan laju aktivitas bisnis, termasuk properti, elektronik dan otomotif.

Dengan suku bunga rendah di China, maka sektor elektronik dan otomotif akan menjadi daya tarik bagi investor. Sektor properti yang berkontribusi 25% lebih ke ekonomi China juga diharapkan bangkit setelah hancur karena skandal.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Sesi I Lesu, Terancam Bakal Balik ke 7.100-an

Read more