sio burung

2024-10-09 21:40:48  Source:sio burung   

sio burung,indopool4d,sio burungJakarta, CNN Indonesia--

Meski ada pusat orbit bernama barycenter, Bumi dan planet-planet anggota Tata Surya lainnya tetap mengelilingi Mataharisebagai pemilik gaya gravitasi terbesar di sistem ini.

"Planet-planet mengorbit Matahari secara umum, tetapi secara teknis mereka tidak cuma mengorbit Matahari karena pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter berarti planet harus mengorbit titik baru di ruang angkasa. Karena semua orbit berada di sekitar barycenter," astronom planet di University of Reading James O'Donoghue, dalam kicauannya di Twitter, beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan planet-planet anggota Tata Surya tak mengorbit pusat Matahari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Planet-planet memang mengorbit Matahari, tentu saja, kita hanya bertele-tele tentang situasi ini. Pemikiran alamiahnya adalah bahwa kita mengorbit pusat Matahari, tetapi itu sangat jarang terjadi, yaitu sangat jarang bagi pusat massa tata surya untuk sejajar dengan pusat Matahari."

Apa itu barycenter?

Melansir situs lembaga antariksa AS, NASA, konsep kita tentang planet yang mengorbit Matahari dengan poros atau pusat putaran pada inti bintang perlu sedikit direvisi.

"Planet-planet dan bintang sebenarnya mengorbit di sekitar pusat massa mereka yang sama," menurut keterangan itu.

Lihat Juga :
Bulan Ternyata Punya Atmosfer meski Rapuh

Alasan fenomena ini adalah keberadaan barycenter, yang adalah pusat massa dalam sistem benda yang mengorbit. Fungsinya adalah sebagai titik tumpu tempat kedua benda tersebut seimbang dan berputar.

Bayangkan, Matahari dan Bumi bak jungkit-jungkit. Lantaran massa bintang jauh lebih besar, bagian penyangganya mesti jauh lebih dekat ke Matahari agar seimbang. Di situlah titik barycenter itu.

Menurut hukum gravitasi universal Newton, tarikan antara dua objek itu berjalan dua arah. Bumi, dengan caranya sendiri, juga memberikan tarikan gravitasi pada Matahari meski tak sekuat bintang induknya itu.

Titik barycenter ini biasanya berada sangat dekat dengan pusat Matahari, tetapi tidak selalu. Pengaruh planet-planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus terkadang dapat menarik barycenter keluar dari batas Matahari.

Menurut NASA, "Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua objek yang saling berputar mengelilingi satu sama lain dan penentuan parameter orbit."

Lembaga ini menyebut barycenter juga bisa digunakan buat mencari planet ekstrasurya atau exoplanet.

"Mengukur gerakan bintang di sekitar barycenter-nya dengan planet masif adalah salah satu metode yang telah digunakan untuk menemukan sistem planet yang terkait dengan bintang-bintang yang jauh."

Christopher S. Baird, profesor fisika di West Texas A&M University, AS, pun menyebut keberadaan barycenter mengubah status Matahari yang selama ini dikenal.

Lihat Juga :
Viral Klaim di TikTok Lihat Gerhana Matahari Tak Perlu Pelindung Mata

"Matahari bukanlah pusat Tata Surya. Pusat Tata Surya kita adalah sebuah titik di ruang angkasa yang disebut barycenter," ucapnya, dikutip dari situs universitas.

Menurutnya, barycenter ini sangat dekat dengan Matahari, "jadi menyebut Matahari sebagai pusat Tata Surya adalah perkiraan yang masuk akal."

"Namun, jika Anda akan melakukan perhitungan yang tepat, Anda harus menggunakan barycenter sebagai pusat Tata Surya yang sebenarnya, dan bukan Matahari," tandas dia.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Read more