rtp bandarsbo2

2024-10-08 00:10:30  Source:rtp bandarsbo2   

rtp bandarsbo2,jarwo 123,rtp bandarsbo2

Jakarta, CNBC Indonesia -Sebuah geng hacker perempuan ternyata tinggal di satu rumah. Salah satunya adalah Molly Cantillon.

Ia bercerita pernah tinggal beberapa kali di rumah hacker, namun tempat tersebut dominan diisi oleh laki-laki. Sampai akhirnya ia berpikir untuk membangun rumah hacker khusus perempuan.

Ia ingin mendapatkan energi yang sama seperti rumah-rumah hacker lain yang dia pernah tempati, tapi kali ini dilakukan oleh perempuan.

"Saya pernah tinggal di beberapa rumah hacker dan ingin meniru energi itu," kata Cantillon yang berusia 20 tahun.

Pilihan Redaksi
  • 5 Tanda HP Disadap yang Mudah Dikenali, Begini Cara Mencegahnya
  • Jangan Ikut Tren Uji DNA Sebelum Tahu 5 Risiko Ini
  • Maling Mobile Banking Makin Ganas, Ini Buktinya

Itu sebabnya ia mendirikan HackHer House, rumah peretas khusus perempuan pertama di San Francisco Bay Area.

Pada dasarnya, rumah hacker adalah ruang tinggal bersama tempat para inovator berkumpul untuk mengerjakan proyek mereka sendiri sambil berkolaborasi dengan orang lain.

Mengutip CNBC Internasional, HackHer House bisa menjadi solusi hemat biaya bagi mereka yang tinggal di area dengan biaya sewa tinggi seperti Silicon Valley.

Didirikan oleh Cantillon, Zoya Garg, Anna Monaco, dan Anne Brandes, rumah ini dirancang untuk memberdayakan perempuan di dunia teknologi yang didominasi oleh laki-laki.

"Kami mencoba mendobrak stereotip di sini," kata Garg, 21 tahun, mahasiswa tingkat akhir di Universitas Stanford.

"Rumah ini bukan hanya tentang hidup bersama, ini tentang menciptakan komunitas tempat perempuan dapat berkembang pesat di bidang teknologi," imbuhnya.

Terletak di North Beach, HackHer House menjadi rumah bagi tujuh perempuan yang semuanya memiliki tujuan yang sama untuk meluncurkan usaha di bidang teknologi.

Modal ventura memainkan peran penting dalam mewujudkan HackHer House. Dengan dukungan finansial, rumah ini menawarkan subsidi sewa, yang memungkinkan para perempuan untuk fokus pada proyek mereka alih-alih membayar mandiri biaya hidup yang sangat tinggi di Bay Area.

"Mahasiswa pascasarjana baru menghadapi biaya hidup yang tinggi, dengan biaya kampus mencapai ratusan hingga lebih dari seribu dolar per bulan," kata Investor HackHer House Jennifer Li

"Di Bay Area, mencari kamar yang nyaman biasanya mulai dari US$2.000, dan meskipun sedikit turun, harganya tetap jauh lebih tinggi daripada wilayah lain di AS," kata Li.

Hacker House bukanlah hal baru di Bay Area atau kota-kota seperti New York dan London. Inkubator tempat tinggal ini berfungsi sebagai rumah dan ruang kerja, menawarkan lingkungan kolaboratif tempat para founder dan inovator teknologi dapat berbagi ide dan sumber daya.

Di kota yang terkenal dengan kemajuan teknologi, hacker house dipandang penting untuk mendorong gelombang inovasi berikutnya.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Hacker China Hidup Mewah di Singapura, Pakai 19 Juta Komputer

Read more