tangga 2d

tangga 2d,arti mimpi berkelahi dengan orang tak dikenal,tangga 2d

MAGETAN, Jawa Pos Radar Madiun– Musim panen lazimnya disambut suka cita penuh kegembiraan oeh ptani bawang merah di Kabupaten Magetan.

Namun tidak untuk musim panen kalini. Alih-alih bergembira, mereka justru dirundung kegelisahan memikirkan angsuran pinjaman di bank.

Selain itu, para petani bawang merah di Kabupaten Magetan juga bingung soal pembelian bibit untuk musim tanam berikutnya.

Baca Juga: Petani Tomat di Magetan Mogok Panen, Tanaman Dibiarkan Membusuk, Ada Apa?

Seperti yang dialami petani bawang merah di Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, Magetan. Mereka mengaku rugi pada musim panen kali ini.

Pasalnya, komoditas bawang merah hasil jerih payah mereka dihargai murah. Hal itu mengakibatkan para petani merugi.

Kondisi kurang menguntungkan itu membuat para petani kebingungan untuk modal musim tanam berikutnya.

Baca Juga: Sudah Siap Panen, Kebun Tebu di Magetan Malah Kebakaran

"Petani bawang merah merasa hancur saat ini. Dari segi modal dan tenaga untuk membeli bibit saja sudah sulit jika harga jualnya murah seperti sekarang,’’ ungkap Pardi, seorang petani bawang merah, Senin (22/7).

Pardi menceritakan betapa pilunya situasi yang ia hadapi saat ini. Modal yang digunakan untuk menanam musim ini berasal dari pinjaman bank.

Dilema jelas dirasakannya usai memanen hasil jerih payahnya. Maklum, saat ini waktunya membayar pinjaman tersebut. Namun uangnya belum ada.

Baca Juga: Mundur dari Jabatan, Pj Bupati Magetan Akhirnya Daftar Penjaringan Pilkada 2024 lewat Partai Ini

"Terpaksa meskipun harga panen rendah, hasilnya harus segera dijual,’’ jelasnya.

Pada musim tanam ini, Pardi memanen bawang merah dari lahan seluas 1,5 hektar dengan hasil 6-7 ton.