viabola login

viabola login,keluaran sdy lengkap,viabola login

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi berharap pemerintah segera memberikan penugasan yang harus dilakukan terkait pengadaan beras. Baik penugasan bantuan pangan, penyaluran beras SPHP, maupun pengadaan dalam negeri. Mengingat adanya prediksi defisit atau kekurangan stok beras sebanyak tiga juta ton pada awal tahun depan.

"Yang kita harapkan penugasan bantuan pangan, bantuan atau penyaluran beras SPHP, dan pengadaan dalam negeri itu penugasannya diberikan secepat mungkin," kata Bayu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Sedangkan untuk kuota impor saat ini juga belum mendapatkan penugasan dari pemerintah.

"Sampai saat ini, 2025 Bulog belum belum mendapatkan tugas (impor beras). Gitu aja," kata Bayu. "Kita tunggu saja dari pemerintah," sambungnya.

Terkait stok beras saat ini, Bayu mengeklaim masih aman dengan posisi stok mencapai 1,35 juta ton. Kemudian ada prediksi penambahan dari pengadaan dalam negeri sekitar 150 ribu ton hingga 200 ribu ton.

"Karena posisi stok kita 1,35 juta ton, posisi per hari ini, dan serapan kita sudah 880 ribu dari dalam negeri," jelasnya.

Sebelumnya dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (4/9/2024) kemarin, Bayu membeberkan adanya prediksi kekurangan tiga juta ton di awal tahun karena belum terjadi panen raya.

"Kami menghadapi Januari - Februari paceklik, belum panen dikhawatirkan defisit tiga juta ton. Maret itu Ramadan maju," kata Bayu mengutip detik.com.

Hal ini disebabkan mundurnya potensi masa tanam dan panen raya yang disebabkan kekeringan yang berkepanjangan. Khususnya pada bulan September - Oktober 2024 ini, yang membuat petani belum bisa melakukan penanaman.

Melihat hal itu, Bayu meminta pemerintah untuk bisa lebih cepat untuk memberikan penugasan terkait penyerapan beras.

Video: Anak Buah Prabowo Dilantik Jadi Wadirut Perum Bulog