keitogel login

2024-10-07 23:34:31  Source:keitogel login   

keitogel login,data paito toto macau,keitogel login

Jakarta, CNBC Indonesia -Pergerakan nilai tukar rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) terpantau mulai melemah setelah keluar data indeks harga konsumen (IHK) mengalami deflasi dan PMI Manufaktur kembali kontraksi.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Senin (2/9/2024) rupiah ditutup melemah 0,45% terhadap dolar AS di posisi Rp15.520/US$. Pelemahan tersebut menjadi pelemahan dua hari beruntun. Dan rupiah gagal bertahan di level psikologis Rp15.400.

Pelemahan rupiah terjadi setelah RI mendapat dua kabar buruk dari terkontraksinya kondisi manufaktur dan deflasi selama empat bulan beruntun.

Baca:
Cobaan Berat! Laju Kencang IHSG Dihadang 4 Kabar Buruk dari RI & AS

Pertama datang dari data PMI manufaktur Indonesia, S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur Indonesia jatuh dan terkontraksi ke 48,9 pada Agustus 2024. Artinya, PMI Manufaktur Indonesia sudah mengalami kontraksi selama dua bulan beruntun yakni pada Juli (49,3) dan Agustus.

PMI juga terus memburuk dan turun selama lima bulan terakhir. PMI anjlok dari 54,2 pada Maret 2024 dan terus anjlok hingga Agustus 2024.

Ambruknya PMI Manufaktur ini tentu memicu kekhawatiran karena manufaktur banyak menyumbang ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Ambruknya manufaktur juga bisa mencoreng kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang turun jabatan Oktober mendatang.

S&P Global menjelaskan manufaktur Indonesia terkontraksi lebih lanjut karena menurunnya output dan pesanan baru dengan tingkat yang lebih tajam.

Perusahaan manufaktur Indonesia juga terus mengurangi jumlah tenaga kerja meski hanya marginal.

Baca:
Daya Beli Warga RI Gonjang-ganjing, Tapi Tetap Doyan Jalan-Jalan

Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia kembali mengalami deflasi 0,03% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2024. Ini adalah deflasi keempat pada tahun ini. Deflasi ini adalah yang keempat secara beruntun.

Selain itu, rupiah turut dibayangi menanjaknya indeks dolar AS. CNBC memantau DXY telah menguat ke 101,698 pada perdagangan kemarin atau posisi tertinggi sejak 19 Agustus 2024.

Menguatnya indeks dolar mencerminkan banyaknya permintaan mata uang Greenback sehingga mata uang lain bisa tertekan.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, meskipun kemarin ada pelemahan tren pergerakan mata uang Garuda masih sideways atau terkonsolidasi. Harga bergerak dari rentang support di Rp15.470/US$ sampai dengan resistance di Rp15.550/US$.

Support tersebut didapatkan dari garis rata-rata selama 50 jam atau MA50 sebagai area yang potensi diuji penguatan terdekat. Sementara untuk resistance ditarik dari garis rata-rata 200 jam atau MA200 sebagai posisi untuk antisipasi jika terjadi pembalikan arah melemah.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Merosot, Sentimen Global Masih Jadi Biang Kerok

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Potensi Penguatan Rupiah di Tengah Tekanan Indeks Dolar

Read more