bambu 4d togel

2024-10-07 22:13:50  Source:bambu 4d togel   

bambu 4d togel,ipar4d,bambu 4d togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Mayoritas bursa Asia-Pasifik kembali dibuka menguat pada perdagangan Rabu (25/9/2024), ditopang oleh rencana pemerintah China yang akan mengeluarkan stimulus untuk memacu perekonomian China.

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Straits Times Singapura yang dibuka di zona merah yakni melemah 0,52%.

Sementara sisanya kembali menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,12%, Hang Seng Hong Kong melejit 2,81%, Shanghai Composite China melonjak 2,05%, ASX 200 Australia menguat 0,13%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,35%.

Bursa saham Asia-Pasifik, terutama di China dan Hong Kong akan kembali bergairah ditopang oleh rencana pemerintah China yang akan mengeluarkan stimulus untuk memacu perekonomian China.

Kemarin, bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) berencana memberikan stimulus moneter dan dukungan bagi pasar properti di China. Ini langkah baru pemerintah China untuk menghidupkan kembali ekonomi yang masih tertekan deflasi.

Gubernur PBoC, Pan Gongsheng bersama pejabat regulator keuangan lainnya mengatakan, bank sentral akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan. Rasio persyaratan cadangan alias giro wajib minimum dipangkas 50 basis poin (bps).

Baca:
Cek Rekening, Emiten Ini Tebar Dividen Rp 1.200an per Saham Hari Ini

PBoC juga akan memangkas suku bunga repo tujuh hari sebesar 0,2 poin persentase menjadi sebesar 1,5%. Suku bunga deposito dan suku bunga lainnya juga akan turun.

"Suku bunga hipotek juga akan dikurangi rata-rata sebesar 0,5 poin persentase," kata Pan, dikutip Reuters, Selasa (24/9/2024).

Langkah ini yang dapat memberikan sedikit keringanan bagi rumahtangga tetapi menimbulkan kekhawatiran terkait profitabilitas bank. Pan tidak menyebutkan kapan langkah-langkah tersebut akan mulai berlaku.

Di lain sisi, pasar di Asia-Pasifik juga akan mencermati rilis data inflasi Australia periode Agustus 2024 yang akan dirilis pada hari ini, dengan indeks harga konsumen diperkirakan akan mencatat kenaikan sebesar 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Bursa Asia-Pasifik juga kembali mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang bergairah kemarin, setelah dirilisnya data indeks keyakinan konsumen (IKK) AS yang turun cukup jauh.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,2%, S&P 500 terapresiasi 0,25%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,56%.

Menurut data yang dirilis kemarin oleh The Conference Board, indeks sentimen konsumen turun sebesar 6,9 poin menjadi 98,7, yang merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2021. Angka ini juga berada di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 103,8.

Ekspektasi konsumen untuk kondisi enam bulan ke depan turun menjadi 81,7, sementara penilaian terhadap kondisi saat ini turun menjadi 124,3.

IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Jika di bawah 100, maka artinya konsumen masih pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini hingga 6 bulan mendatang sehingga mereka memilih menahan rencananya untuk berbelanja.

Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya pasar tenaga kerja dan tingginya biaya hidup, yang terus menekan keyakinan konsumen. Hal ini membuat indeks tetap jauh di bawah level sebelum pandemi.

Laporan ini menggarisbawahi kekhawatiran pasar tenaga kerja yang turut memengaruhi keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan lalu.

"Penurunan dalam komponen utama indeks ini mungkin mencerminkan kekhawatiran konsumen tentang pasar tenaga kerja, khususnya terkait jam kerja yang berkurang, kenaikan gaji yang melambat, serta lebih sedikitnya lowongan pekerjaan-meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan masih cukup sehat dengan tingkat pengangguran yang rendah dan upah yang tinggi," kata Dana Peterson, kepala ekonom di The Conference Board.

Namun, pasar masih berharap bahwa pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan laba perusahaan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Wait and See

Read more