prediksi oregon 6

2024-10-09 22:14:50  Source:prediksi oregon 6   

prediksi oregon 6,olahraga sepak bola berasal dari negara,prediksi oregon 6Jakarta, CNN Indonesia--

Terutama akibat aktifnya dua gelombang atmosfer, hujan diprediksi turun di sejumlah wilayah di tengah musim kemaraubuat seminggu ke depan.

"Potensi karhutla dan hujan masih ada di wilayah yang berbeda!" demikian keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 30 Juli hingga 5 Agustus 2024.

BMKG menjelaskan peringatan karhutla muncul lantaran sebagian wilayah Indonesia, terutama di wilayah sebelah selatan khatulistiwa, sudah masuk puncak musim kemarau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi ini merupakan hal yang lazim terjadi di bulan Juli mengingat secara umum wilayah Indonesia bagian selatan berada dalam periode puncak musim kemarau," kata BMKG.

Namun demikian, sempat 'nyelip' beberapa peristiwa hujan lebat (50–100 mm per hari) di sejumlah wilayah.

Pada 24 Juli, hujan dengan intensitas lebat terukur di Stasiun Meteorologi Torea, Fak-Fak, Papua Barat (59 mm per hari); 25 Juli di Stasiun Meteorologi Andi Djemma, Luwu Utara, Sulawesi Selatan (61 mm per hari);

Lihat Juga :
Dapat Peringatan BMKG, Cek Daerah Waspada Hujan Seminggu ke Depan

Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandanera, Kolaka, Sulawesi Tenggara (56 mm per hari); 27 Juli di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Manggarai, NTT (58,6 mm per hari).

BMKG juga menyebut beberapa fenomena cuaca, terutama dua gelombang atmosfer, dapat memicu hujan turun lagi bahkan di wilayah-wilayah yang sedang dilanda puncak kemarau.

"PERINGATAN DINI: Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 30 Juli–5 Agustus 2024," demikian dikutip dari keterangan lembaga.

Apa saja fenomena pemicu hujannya?

Lihat Juga :
Kemarau di Sebagian Wilayah RI 'Tertunda' Dipicu Kedatangan Rossby

Pertama, BMKG memprakirakan Gelombang Ekuator Rossby sedang aktif di beberapa wilayah, yakni Aceh, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, sejak 30 Juli hingga 5 Agustus.

Kedua, Gelombang Kelvin, yang juga diprakirakan aktif di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep.Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan, Sulawesi (Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi, Utara) sejak 30 Juli hingga 2 Agustus.

"Gelombang tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut."

Ketiga, pemanasan skala lokal yang berpengaruh signifikan dalam proses pengangkatan massa udara dari permukaan Bumi ke atmosfer.

Keempat, Sirkulasi Anti Siklonik dan Siklonik terpantau di Samudera pasifik sebelah utara Papua. Sirkulasi Siklonik ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera pasifik sebelah utara Papua.

Daerah konvergensi lainnya terpantau di perairan barat Sumatra Utara.

Daerah konfluensi terpantau di sebagian wilayah Kalimantan Utara dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.

Kelima, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif (pembentukan awan hujan) pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

Lihat Juga :
El Nino Kedua Ditemukan, Pusatnya Dekat Selandia Baru dan Australia

Wilayah hujan dan angin

Di mana saja jadi wilayah yang terdampak sepekan ke depan?

1. Potensi Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

+ Aceh
+ Riau
+ Jambi
+ Sumatra Utara
+ Sumatra Barat
+ Kepulauan Riau
+ Sumatra Selatan
+ Kepulauan Bangka Belitung
+ Banten
+ DKI Jakarta
+ Jawa Barat
+ Bali
+ NTB
+ Kalimantan Tengah
+ Kalimantan Utara
+ Kalimantan Barat
+ Sulawesi Barat
+ Sulawesi Selatan
+ Sulawesi Tengah
+ Sulawesi Tenggara
+ Papua Barat Daya
+ Papua Tengah
+ Papua Selatan
+ Papua Pegunungan
+ Papua

2. Potensi Angin Kencang:

+ Kepulauan Bangka Belitung
+ Sumatra Selatan
+ Sumatra Utara
+ NTT
+ Jawa Barat
+ DI Yogyakarta
+ Kalimantan Selatan
+ Kalimantan Barat
+ Sulawesi Selatan
+ Maluku
+ Papua Barat
+ Papua Selatan
+ Papua Tengah

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Read more