udin togel login

2024-10-08 18:51:57  Source:udin togel login   

udin togel login,mastertoto login,udin togel login

Jakarta, CNBC Indonesia -Pengusaha tekstil di dalam negeri meminta Anindya Bakrie berjuang untuk membantu industri manufaktur nasional, termasuk indusri tekstil dan produk tekstil (TPT). Posisi Anindya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia diharapkan bisa menyuarakan kebutuhan sektor manufaktur nasional.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta dalam keterangan resmi menyampaikan dukungannya atas kepemimpinan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2024-2029.

Seperti diketahui, Anindya Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum KADIN Indonesia lewat Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar hari Sabtu (14/9/2024) lalu. Munaslub ini menandai terulangnya dualisme kepemimpinan KADIN Indonesia. Sebab, Arsjad Rasjid disebut baru akan mengakhiri jabatannya sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia tahun 2026 nanti.

Redma mengatakan, saat ini sektor usaha nasional, khususnya industri manufaktur, tengah menunjukkan tanda-tanda kemunduran alias deindustrialisasi.

"Ini harus segera disikapi dan perlu langkah perbaikan secepatnya," katanya, dikutip Jumat (20/9/2024).

"Meski pasar dunia sedang terkoreksi, kita masih punya pasar domestik untuk tetap bisa tumbuh. KADIN diperlukan untuk mengoordinasikan sejumlah permasalahan antar sektor dan melakukan langkah agar bisa mengoptimalkan pasar domestik untuk kepentingan industri kita," ujar Redma.

Baca:
Menperin-Ketum Kadin Munaslub Anindya Bakrie Bertemu, Mau Lakukan Ini

Dia berharap KADIN dapat memberi masukan bagi pemerintahan mendatang. Untuk menyampaikan kondisi manufaktur nasional, termasuk solusi mengatasi persoalan yang muncul.

"Di tengah tekanan kondisi perekonomian bangsa, peran dunia usaha sangat penting untuk memberi masukan kepada pemerintah mendatang. Bukan hanya sekedar menyampaikan, tapi memastikan bahwa masukannya didengar, dikaji dan diimplementasikan," cetusnya.

"Sektor manufaktur saat ini dalam tren PHK (pemutusan hubungan kerja), termasuk TPT di dalamnya. Sangat penting untuk segera diselamatkan agar terhindar dari jurang krisis," ucap Redma.

Dan, dia menambahkan, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% maka diperlukan pertumbuhan industri pengolahan di atas 10% dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 25%.

"Saya kira kita semua paham hitung-hitungan ini dan tantangan KADIN ke depan memperjuangkan itu. Jangan sampai kinerja manufaktur jeblok lagi dengan pertumbuhan hanya 4% bahkan di bawah pertumbuhan ekonomi," tukas Redma.

Baca:
Manufaktur RI Hancur Lebur: Perusahaan Banyak Bangkrut, Banjir PHK

"Karena sektor manufaktur ini selain berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuhan kebutuhan domestik juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial ekonomi. Sektor ini menyerap 18,82 orang tenaga kerja," ujarnya.

Ke depan, imbuh dia, pemerintah perlu banyak mengoreksi kebijakan-kebijakan di sektor industri, energi, perdagangan, logistik, pertanian, pariwisata dan sektor lainnya. Termasuk kebijakan insentif yang kurang efektif untuk saling bersinergi dan saling mendukung untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi RI.

"Pastinya Mas Anin sudah sangat paham permasalahan-permasalahan dunia usaha. Dan, sebagai asosiasi di bawah naungan KADIN, sektor TPT siap berjuang bersama untuk mewujudkannya," pungkas Redma.

Anindya Bakrie telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu lalu (14/9/2024). (Dok. Linkedin/anindyabakrie)Foto: Anindya Bakrie telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu lalu (14/9/2024). (Dok. Linkedin/anindyabakrie)
Anindya Bakrie telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu lalu (14/9/2024). (Dok. Linkedin/anindyabakrie)

Sebagai catatan, aktivitas manufaktur di Indonesia cenderung terus tertekan belakangan ini. Hal ini berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran hingga berbagai perusahaan alami pailit.

S&P global merilis data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Agustus 2024 yang mengalami kontraksi 48,9. Sebelumnya, PMI Manufaktur Indonesia terkontraksi sebesar 49,3. S&P Global menjelaskan manufaktur Indonesia terkontraksi lebih lanjut karena menurunnya output dan pesanan baru dengan tingkat yang lebih tajam, sementara tercatat penurunan marginal pada jumlah tenaga kerja.

Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sepanjang Januari-Juni 2024 tercatat ada 32.064 orang yang jadi korban PHK. Angka tersebut naik 21,4% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 26.400 orang. Angka itu kembali melonjak sehingga jumlah korban PHK di periode Januari-Juli 2024 menjadi 42.863 orang.


(dce/dce) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kisruh Kadin, Anindya Bakrie Pamer Foto Bareng Arsjad Rasjid

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Jadi Ketua Kadin Hasil Munaslub, Anindya Bakrie Akhirnya Blak-Blakan

Read more