nonton slam dunk the first sub indo

2024-10-08 05:47:20  Source:nonton slam dunk the first sub indo   

nonton slam dunk the first sub indo,erek erek perahu,nonton slam dunk the first sub indo

Banten, CNBC Indonesia - Faktor psikologis disebut menjadi penyebab banyak masyarakat Indonesia memaksakan jalan-jalan kendati daya beli sedang tertekan. Fenomena You Only Live Once (YOLO), Fear of Missing Out (FOMO), Fear of Others People Opinions (FOPO) membuat banyak orang 'nekat' mengambil cicilan untuk jalan-jalan dan menonton konser.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan tiga tren belanja inilah yang sedang berkembang di masyarakat RI belakangan ini. Dia mengatakan tren ini yang membuat pengeluaran untuk konsumsi jalan-jalan tetap tinggi, kendati tabungan masyarakat cekak.

"Karakter belanjanya itu sekarang ada tiga," kata Andry dalam diskusi media di Anyer, Serang, Banten, dikutip Kamis, (26/9/2024).

Baca:
Rupiah Siap-siap 'Menggila'! Dolar AS Diramal Bakal di Bawah Rp15.000

Andry mencontohkan fenomena YOLO terlihat dalam konser Bruno Mars beberapa waktu lalu. Dia mengatakan banyak penonton menganggap tak akan ada kesempatan kedua menonton penyanyi asal Amerika Serikat itu di Jakarta.

Pada akhirnya para konsumen akan berpikir 'sudahlah, toh hidup hanya sekali'. Karena adanya pemikiran tersebut, banyak masyarakat yang akhirnya membeli tiket konser walau harus mencicil.

"Wah kapan lagi Bruno Mars konser di sini, jadi walaupun income-nya pas-pasan saya nontonlah, nanti nyicil aja gitu bayarnya," kata Andry.

Dia melanjutkan tren belanja kedua adalah FOMO. Fenomena ini terjadi ketika seseorang ikut-ikutan membeli jasa atau barang yang digunakan oleh komunitasnya.

Baca:
Rusia Legalkan Penambangan Kripto, Bitcoin Cs Kompak Menguat

"Oh long weekend kemana lu? Nggak kemana-mana. Yaudah ikut deh gitu misalnya," kata dia lagi.

Nah, fenomena yang ketiga adalah takut dengan pendapat orang lain atau FOPO. Fenomena ini muncul ketika seseorang berbelanja jasa atau barang karena takut dengan pendapat orang lain terhadap dirinya. Fenomena ini membuat orang berbelanja di luar kebutuhan primernya.

"Yang ketiga FOPO. Fear of People's Opinions," kata dia.

Andry mengatakan tiga fenomena ini setidaknya sudah terdeteksi saat pandemi. Dia mengatakan saat pandemi belanja masyarakat untuk kendaraan bermotor meningkat pesat. Dengan banyaknya pembelian kendaraan bermotor itu, kata dia, maka tak heran kegiatan jalan-jalan setelah pandemi ikut terdongkrak.

"Orang Indonesia tuh emang hobinya tuh jajan dan jalan-jalan gitu.. sumpek terus dia jalan-jalan segala macem," kata dia.


(rsa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Ekspansi Layanan Teknologi, Cara Hotel Bertahan Saat Daya Beli Loyo

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Inflasi Naik, Properti Indonesia Masih Dilirik?

Read more