pintu swing

2024-10-08 05:27:59  Source:pintu swing   

pintu swing,bandar togel 100 pasaran,pintu swingJakarta, CNN Indonesia--

Thailandkembali gempar setelah seorang mantan anggota kepolisian melancarkan penembakan massalyang menewaskan setidaknya 34 anak pada Kamis (6/10).

Ini merupakan penembakan massal kedua dalam dua tahun belakangan. Pada 2020 lalu, seorang tentara juga melepaskan tembakan membabi buta yang menewaskan 29 orang.

CNNmelaporkan bahwa insiden terbaru ini terjadi di tempat penitipan anak di Nong Bua Lam Phu. Akibat aksi ini, 22 anak tewas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah beraksi di tempat penitipan anak itu, Kamrab pulang ke rumah, lalu membunuh anak dan istrinya. Ia kemudian bunuh diri.

Sejauh ini, motif penembakan masih belum jelas. Polisi Thailand juga masih melakukan penyelidikan.

Insiden ini hanya berselang dua tahun dari penembakan massal sebelumnya yang terjadi pada 2020.

Saat itu, seorang tentara Thailand, Jakrapanth Thomma (32), melakukan penembakan massal yang menewaskan setidaknya 29 orang.

Jakrapanath marah atas kesepakatan tanah yang dianggap tak sesuai. Ia kemudian mengamuk, menembak komandannya, lalu melarikan diri menggunakan kendaraan militer.

Ia kemudian masuk ke pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota Nakhon Ratchasima. Di sana, ia melepaskan tembakan membabi buta.

Imbas serangan tersebut, sedikitnya 29 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka.

[Gambas:Video CNN]

Jakrapanath sempat kabur. Setelah 16 jam, pasukan keamanan Thailand berhasil menangkap dia.

Setelah penelusuran lebih lanjut, pihak berwenang mengetahui bahwa Thomma bekerja di pangkalan militer dekat Nakhon Ratchasima, sekitar 250 km dari Bangkok.

Media Thailand melaporkan tersangka adalah penembak jitu dan penggemar senjata. Ia sering berpose dengan senjatanya di media sosial.

Ketika itu, Al Jazeera mencatat penembakan tersebut merupakan insiden terburuk di Thailand.

Akibat insiden ini, isu kepemilikan senjata kembali menjadi perhatian. Kepemilikan senjata di Thailand disebut relatif tinggi jika dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

(isa/has)

Read more