mobil nowgoal

2024-10-08 04:25:35  Source:mobil nowgoal   

mobil nowgoal,asikqq link alternatif,mobil nowgoalJakarta, CNN Indonesia--

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menantang Donald Trumpkembali berdebat jelang Pemilu. Harris mengaku telah menerima undangan dari CNN untuk menjadi pembawa acara pada 23 Oktober.

"Wakil Presiden Harris siap untuk kesempatan lain untuk berbagi panggung dengan Donald Trump," kata ketua kampanyenya, Jen O'Malley Dillon, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/9), mengutip AFP.

"Rakyat Amerika berhak mendapatkan kesempatan lain untuk melihat Wakil Presiden Kamala Harris dan Donald Trump berdebat sebelum mereka memberikan suara," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump sebelumnya menolak gagasan untuk menghadapi Harris lagi. Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai tantangan Harris.

Usai debat, para pengamat menyebut Harris yang unggul dibandingkan Trump. Penampilan wapres AS itu disebut lebih matang, dibandingkan Trump yang "tidak jelas".

"Di bawah sorotan lampu, rakyat AS dapat melihat pilihan yang akan mereka hadapi di kotak suara: antara maju bersama Kamala Harris atau mundur bersama Trump," kata kepala tim kampanye Harris, Jen O'Malley Dillon.

Kubu Harris langsung menantang Trump untuk debat lanjutan, dengan tujuan membangun momentum. Namun Trump langsung menolak kemungkinan debat lanjutan tersebut.

Lihat Juga :
Trump Ngamuk ke ABC News, Tak Terima Dibantah Moderator saat Debat

Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih AS menganggap Harris unggul dalam debat tersebut.

Pada Kamis (12/9), survei Reuters dan firma riset Ipsos mengungkap bahwa 53 persen pemilih menganggap Harris yang lebih menguasai debat. Hanya 24 persen pemilih yang mendukung Trump usai debat terakhir keduanya.

Jajak pendapat yang dirilis CNN usai debat juga menunjukkan mayoritas pemilih menganggap Harris unggul dari Trump, dan jajak pendapat YouGov menunjukkan 54 persen responden menganggap Harris lebih unggul.

Namun hasil jajak pendapat ini belum jadi penentu hasil pemilu pada 5 November mendatang. Jajak pendapat juga menunjukkan persaingan antara Harris dan Trump cukup ketat.

Selain itu, sebanyak 54 persen responden merasa satu kali debat sudah cukup. Sementara itu, 46 persen responden mengatakan ingin debat kedua.

(AFP/dmi)

Read more