penyu 2d togel

2024-10-08 21:55:38  Source:penyu 2d togel   

penyu 2d togel,ngon a djam,penyu 2d togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menargetkan Indonesia akan menutup keran impor beras pada tahun 2025, mengingat adanya potensi surplus produksi beras 5 juta ton yang berasal dari optimasi lahan rawa di sejumlah daerah.

Target RI bebas impor beras disambut positif oleh Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (PERPADI) Sutarto Alimoeso. Menurutnya, upaya pemerintah meningkatkan produksi beras lewat perbaikan sarana produksi hingga optimalisasi lahan bisa mengerek pasokan beras nasional.

"Saya kira kita menyambut baik kalau memang pemerintah memiliki program yang luar biasa untuk memperbaiki jaringan irigasi, memperbaiki sarana produksi dalam rangka peningkatan produktivitas, kemudian juga optimalisasi lahan. Ini semua tentunya akan sangat berperan baik dalam rangka peningkatan produksi pangan, khususnya beras. Karena kita tahu bahwa produsen utama beras ini adalah petani-petani lahan sempit yang saat ini tentunya perlu mendapat pelayanan yang terbaik," kata Sutarto dalam Squawk Box CNBC Indonesia, dikutip Senin (2/9/2024).

Sutarto berharap, perbaikan masalah terkait pupuk, lahan sawah, sarana irigasi, bibit, hama hingga pasar bisa direalisasikan, sehingga produksi beras naik serta Harga Pembelian Pemerintah (HPP) juga menguntungkan petani.

Baca:
Tolong Pak Jokowi, RI Belum Pernah Seburuk Ini Sejak Reformasi!

"Kalau kita melihat situasi akhir-akhir ini kan sebenarnya situasi sudah cukup baik dengan HPP petani yang Rp6.000 (per kg), tapi itu pun sebenarnya kita juga mengharapkan jangan sampai di lapangan yang diterima petani kurang dari itu. Sekarang sih ada kecenderungan sudah naik di atas Rp6.500 bahkan sampai Rp7.000 (per kg). Ini akan mendorong petani untuk bertanam. Kita sangat apresiasi. Apalagi pemerintah memiliki target yang hari-hari ini luas panennya hanya sekitar 10,1 juta hektare (ha), kemudian ingin ditingkatkan menjadi 12 juta hektare lebih," ujarnya.

Lantas, apakah Indonesia tahun 2025 benar-benar bisa tidak mengimpor beras?

Sutarto mengatakan, perlu diketahui dulu secara persis seperti apa dan berapa produksi tahun 2024 ini, kebutuhan pangan, hingga dengan stok akhir tahun lalu. Di mana, lanjut dia, produksi beras pada semester I-2024 diketahui kurang menggembirakan, yakni terjadi kemunduran dan bahkan terjadi minus.

"Nah bulan-bulan ini nampaknya dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kita semua, terutama masyarakat tani atas dorongan pemerintah, itu sudah mampu mengembalikan pada bulan Agustus-September ini kita masih surplus. Meskipun surplusnya tidak banyak hanya sekitar 1,9 juta ton. Kemudian nanti pada akhir tahun itu biasanya November tetap saja minus," terang dia.

Baca:
BMKG Pastikan La Nina Belum Landa RI, Begini Prediksi Produksi Beras

"Kalau posisinya kita mampu menyediakan untuk seluruh kebutuhan masyarakat itu antara 8 juta ton sampai dengan 10 juta ton setara beras. Ini adalah sesuatu yang sangat positif untuk agar tahun depan kita tidak perlu impor, dengan catatan apa yang diprogramkan pemerintah berjalan dengan baik," sambungnya.

Meski begitu, Sutarto menyebut keputusan impor atau tidaknya itu baru baru bisa dilakukan setelah melihat hasil evaluasi dari panen raya pada bulan April 2025 mendatang.

"Jadi kita akan tahu apakah tahun depan impor atau tidak impor itu nanti kita evaluasi pada bulan April (tahun 2025). Bagaimana produksi musim tanam pertama yang akan panen sekitar bulan Februari-Maret, karena kita La Nina," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebut La Nina justru akan menguntungkan sektor pertanian. Untuk itu, ia berharap pemerintah menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga Indonesia dapat mempercepat waktu tanam.


(dce) Saksikan video di bawah ini:

Ada Masalah Pupuk Hingga Air, Yakin RI Bebas Impor Beras di 2025?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Waduh! Pemerintahan Jokowi Akui Sulit Setop Impor Beras, Ini Sebabnya

Read more