mobil erek erek

2024-10-07 23:59:06  Source:mobil erek erek   

mobil erek erek,rtp stadium4d,mobil erek erekJakarta, CNN Indonesia--

Sekitar 20.000 warga Kamboja mengungsi ke pedesaan setelah percaya ramalan Presiden Partai Liga untuk Demokrasi, Khem Veasna, bahwa hari kiamat akan segera datang.

Puluhan ribu warga Kamboja yang berasal dari ibu kota dan berbagai provinsi lainnya mengungsi ke pertanian terpencil milik Khem Veasna untuk menyaksikan akhir dari dunia.

Lihat Juga :
PBB: China Hancurkan Masjid sampai Makam Muslim Uighur di Xinjiang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khem Veasna memprediksi banjir kiamat akan mulai terjadi pada 31 Agustus. Puluhan ribu pengikutnya itu pun berjanji akan tinggal di pertanian tersebut bersama Khem Veasna sampai akhir September mendatang.

[Gambas:Video CNN]

Personel keamanan Kamboja pun terpaksa menempatkan 20 ribu warga tersebut dalam isolasi atau lockdown, dilansir UCA News.

Gubernur Siem Reap, Tea Seiha, mengatakan kepada wartawan lokal bahwa pihak berwenang mulai lockdown pertanian yang terletak di dekat Gunung Kulen, barat Kamboja, itu pada Rabu (31/8). Lockdown diterapkan setelah puluhan ribu warga itu menolak pergi

Dikutip Phnom Penh Post, Perdana Menteri Hun Sen sampai buka suara soal insiden ini.

Hun Sen meminta masyarakat menjaga toleransi dan menahan diri mendiskriminasi para pengikut Khem Veasna.

Pilihan Redaksi
  • PBB Ungkap China 'Siksa' Etnis Minoritas Muslim Uighur di Xinjiang
  • Taiwan Waswas, 446 Jet China Terobos Wilayah Selama Agustus
  • Cerita Tahanan Xinjiang Disiksa hingga Diperkosa Aparat China

Meski begitu, Hun Sen mengkritik bahwa prediksi Khem Veasna telah menyebabkan perselisihan antara para pengikutnya dengan masing-masing keluarga. Menurutnya, seruan Khem Veasna soal prediksi kiamat telah membuat banyak anggotanya terpisah dengan keluarga dan kerabat.

Hun Sen bahkan mencatat beberapa pengikut Khem Veasna telah menjual seluruh harta berharga dan propertinya demi dapat melakukan perjalanan jauh ke pertanian sang Brahma.

"Saya mengimbau kepada Anda semua agar kesabaran dan pengampunan membimbing semua keluarga yang berselisih di antara anggota terkait seruan Khem Veasna kepada para pengikutnya untuk menghadiri perkumpulan di pertaniannya," ucap Hunsen pada Rabu.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap (pengikutnya) karena sebenarnya mereka adalah korban yang telah ditipu," paparnya.

Sementara itu, Otoritas Provinsi Siem Reap telah memperingatkan Khem Veasna bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas jika dia melanjutkan pertemuan sektenya itu. Mereka juga mendesak para pengikut Khem Veasna untuk membubarkan diri dan pulang dari pertanian tersebut.

Direktur Institut Hubungan Internasional di Akademi Kerajaan Kamboja, Kin Phea, mengatakan seruan Khem Veasna kepada para pendukungnya telah menyebabkan pergolakan sosial yang serius, gangguan emosional, dan kerusakan ekonomi pada beberapa pengikutnya.

Kin Phea menegaskan dampak terbesar terasa pada para pengikut Khem Veasna yang telah melepaskan semua harta dan hidupnya sampai meninggalkan pekerjaan di luar negeri karena sangat percaya padanya.

Kin Phea mengatakan pemerintah harus mengawasi mereka yang memanfaatkan takhayul seperti ini untuk keuntungan mereka sendiri karena dapat menyebabkan kekacauan sosial.

"Ini adalah masalah sosial yang bisa memiliki konsekuensi di masa depan, meskipun itu bukan sesuatu tentang politik dalam arti normal. Pemerintah tidak boleh mengabaikan ini, tetapi mengambil tindakan khusus yang ditargetkan untuk melawannya, "kata Phea.

(rds/rds)

Read more