yalla shooy,erek erek 2d 78,yalla shooyJakarta, CNN Indonesia--
Angkatan Laut Filipinamemamerkan kemampuan berperangnya dengan latihan menembak rudal menggunakan misil umpan teknologi baru dari salah satu kapal perang tercanggihnya di Laut China Selatan.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyaksikan langsung uji coba tembak menembak rudal anti-misil terbaru yang disebut "Bullfighter". Uji coba ini berlangsung di perairan lepas Provinsi Zambales di utara Filipina di Laut China Selatan.
Lihat Juga :Militer Ukraina Sebut Wagner Ketakutan Sampai Tinggalkan Bakhmut |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam latihan tersebut, rudal kapal fregat BRP Antonio Luna (FF-151) menembakkan umpan "Bullfighter" untuk mengalihkan perhatian rudal yang dipandu radar.
[Gambas:Video CNN]
"The Bullfighter adalah generasi baru umpan rudal 130mm untuk Super Rapid Bloom Offboard Chaff (SRBOC) dan sistem peluncur 130mm lainnya untuk melindungi kapal angkatan laut hingga ukuran fregat dari rudal anti-kapal," kata juru bicara AL Filipina, Kapten Benjo Negranza, melalui pernyataan.
Angkatan Laut mengatakan pihaknya juga seharusnya menguji coba rudal Mistral 3, tetapi drone target tidak lepas landas karena alasan yang masih belum diketahui.
Pilihan RedaksiAlasan Wagner Group Tarik Pasukan dari Ukraina Serahkan ke RusiaPresiden Iran Ebrahim Raisi Akan ke Indonesia Temui JokowiJokowi Bertemu Zelensky di G7 Bahas Upaya Damai buat Rusia-Ukraina
|
Kepala Angkatan Laut Wakil Laksamana Toribio Adaci Jr. mengatakan akuisisi sistem pertahanan ini menandakan "dukungan dan komitmen negara dalam melengkapi militer dengan alat yang diperlukan untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul."
"Akuisisi modern ini tidak hanya menandakan kesiapan kami untuk mempertahankan domain maritim kami, tetapi juga mencerminkan kemajuan luar biasa yang telah kami buat dalam memperkuat kekuatan angkatan laut kami," tambahnya.
Filipina juga baru mendapat hibah alutsista dari Australia. Australia berjanji memberikan peralatan dan pelatihan drone kepada Penjaga Pantai Filipina (PCG) untuk membantu meningkatkan kemampuan maritimnya di Laut Filipina Barat, bagian dari Laut Cina Selatan.
Laut China Selatan masih menjadi perairan rawan konflik terutama setelah China makin agresif menegaskan klaim teritorialnya di wilayah yang menjadi salah satu jalur perdagangan internasional utama itu.
Padahal, klaim China di Laut China Selatan sudah dimentahkan Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016 lalu.
(rds/rds)