legitoto wap login

2024-10-07 23:30:51  Source:legitoto wap login   

legitoto wap login,sihoki toto,legitoto wap loginJakarta, CNN Indonesia--

Sebuah kota di Korea Selatanmenawarkan insentif hingga 30 juta won atau setara Rp350 juta bagi penduduk yang memiliki pasangan, baik pacar maupun suami-istri.

South China Morning Post(SCMP) melaporkan Saha, sebuah distrik di Kota Busan, menawarkan insentif 'anti jomlo' kepada warganya guna menekan penurunan angka kelahiran di wilayah tersebut.

Lihat Juga :
Daftar Negara Pemasok Senjata Hizbullah yang Terus Gempur Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, pasangan yang setuju mengikuti program ini akan diberikan uang senilai 500.000 won atau Rp5,8 juta. Kemudian, bagi pasangan yang memutuskan menikah setelah ikut program akan mendapat tambahan 20 juta won atau Rp233 juta. Uang ini diberikan dalam rangka "hadiah ucapan selamat".

Lebih lanjut, pengantin baru nantinya juga akan mendapat 30 juta won atau Rp349 juta untuk deposit rumah atau 800.000 won (setara Rp9,3 juta) sebulan untuk mensubsidi sewa rumah hingga lima tahun.

Program ini rencananya dimulai pada Oktober mendatang dalam proyek percobaan.

Warga yang ingin mengikuti program ini harus perempuan dan laki-laki berusia 24-43 tahun yang tinggal maupun bekerja di Saha.

Partisipan diwajibkan mengisi formulir dan menjalani pemeriksaan serta wawancara jika mendaftar. Pemerintah selanjutnya akan memutuskan apakah mereka bisa mengikuti program atau tidak.

Lihat Juga :
Rusia Tanpa Ampun Gempur Ukraina Pakai 200 Rudal-Drone Shahed

Jumlah peserta yang ikut dalam proyek percobaan sejauh ini akan dibatasi hanya bagi warga negara Korea Selatan. Namun, pemerintah Saha berencana memperluas program ini hingga mencakup warga negara asing.

"Proyek ini bertujuan untuk mengatasi krisis populasi yang disebabkan oleh penurunan angka kelahiran dengan membentuk komunitas lokal multikultural di masa depan," kata Bupati Saha Lee Gap-jun kepada media.

"Dengan semakin jelasnya penurunan populasi lokal dan keseluruhan, ada tekad kuat untuk melanjutkan proyek ini," lanjut dia.

Tingkat kelahiran di Korea Selatan anjlok hingga ke rekor terendah pada 2023. Rata-rata jumlah bayi yang lahir turun menjadi 0,72 dari 0,78 pada 2022.

Lihat Juga :
Alasan Hamas Kembali Tolak Syarat Gencatan Senjata di Gaza

Para ahli mengatakan penyebab rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan di antaranya karena tingginya biaya perawatan anak serta mahalnya harga properti. Masyarakat juga kesulitan mendapat gaji terbaik karena tingginya kompetisi di negara tersebut.

Program pemberian insentif kepada pasangan yang berkencan dan menikah seperti ini sebetulnya merupakan hal baru. Namun, upaya untuk meningkatkan kembali angka kelahiran di Korsel sudah dilakukan pemerintah pusat dan daerah, salah satunya dengan menggelontorkan miliaran dolar untuk mensubsidi keluarga yang hendak menitipkan anak mereka ke tempat penitipan anak.

(blq/bac)

Read more