indikator bensin beat fi mati

2024-10-08 05:46:40  Source:indikator bensin beat fi mati   

indikator bensin beat fi mati,odin4d login,indikator bensin beat fi matiJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan pengiriman senjata untuk melakukan balas dendam setelah Rusiamelakukan serangan rudal hingga menewaskan tujuh orang.

"Setiap penundaan dalam pengambilan keputusan dalam perang ini berarti hilangnya nyawa manusia," kata Volodymyr Zelensky, dikutip dari AFP, Sabtu (29/6).

Lihat Juga :
Rusia Bebaskan 10 Warga Ukraina, termasuk Politisi dan Pendeta

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuh orang, termasuk dua anak-anak, tewas akibat serangan rudal Rusia di wilayah Zaporizhzhia," ujar Zelensky di media sosial.

[Gambas:Video CNN]



Selain itu, Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klimenko mengungkapkan sejauh ini terdapat 18 orang mengalami luka-luka dalam serangan di Vilniansk. Termasuk di dalamnya empat anak-anak.

Gedung bertingkat hingga kendaraan yang berada di wilayah tersebut hancur dan terbakar akibat serangan rudal Rusia.

"Fasilitas infrastruktur penting, toko, dan bangunan tempat tinggal rusak," ungkap kepala wilayah Zaporizhzhia Ivan Fedorov soal dampak kerusakan serangan.

Pilihan Redaksi
  • Dianggap Tak Becus, Zelensky Pecat Kepala Pasukan Gabungan Ukraina
  • Trump: Putin Tak Akan Invasi Ukraina Jika Saya Presiden AS
  • Iran Ancam Israel Jika Serang Libanon: Semua Front Bergerak

Serangan rudal Rusia ke Vilniansk ini terjadi beberapa jam setelah Rusia mengatakan pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah rumah di desa Gorodishche, Kursk, yang terletak beberapa meter dari perbatasan dengan Ukraina.

Pesawat tak berawak itu dilaporkan menewaskan lima orang, termasuk dua anak-anak.

Hal inilah yang diyakini membuat Rusia melakukan serangan balasan ke Vilniansk.

"Kami sangat berduka. Lima orang tewas, termasuk dua anak kecil. Dua anggota keluarga lainnya dalam kondisi serius," ungkap Gubernur Kursk Alexei Smirnov lewat Telegram.

"Serangan dilakukan dengan menggunakan drone bergaya 'copter'," tambahnya. Senjata itu bisa membawa granat atau bahan peledak lainnya yang kemudian dijatuhkan di atas sasaran.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pasukan Rusia masih menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok pada 2014.

(pra/pra)

Read more