data hk 1970

2024-10-08 04:11:55  Source:data hk 1970   

data hk 1970,31 buku mimpi,data hk 1970Banda Aceh, CNN Indonesia--

AuditorBPKP mulai mengumpulkan bukti konsumsi hingga porsi makanan bagi atlet dan official yang diduga tidak sesuai dengan harga yang tertera di rencana anggaran biaya (RAB) bidang konsumsi PB PON Wilayah Aceh.

Auditor Ahli Madya BPKP Aceh Jufridani mengatakan pihaknya sudah menerima informasi terkait dugaan adanya penggelembungan anggaran alias markup atau permainan harga konsumsi bagi atlet dan ofisial PON 2024di Aceh.

Lihat Juga :
Bareskrim Terjun Usut Dugaan Penyelewengan Dana PON XXI Aceh-Sumut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kita belum berbicara layak atau tidak layak dengan harga Rp50 ribu dan Rp18 ribu. Kita masih memotret kondisi di lapangan," ujarnya.

Berdasarkan data yang diterima, penyedia konsumsi PON di Aceh itu adalah PT Aktifitas Atmosfer yang berbasis di Jakarta Selatan sebagai vendor tunggal. Perusahaan itu mengelola konsumsi atlet hingga official PON 2024 dengan pagu anggaran senilai Rp42,3 miliar.

Dalam RAB itu juga disebutkan bahwa harga satuan per porsi makanan untuk atlet Rp50.900 dan secara keseluruhan mencapai Rp 30,8 miliar. Sementara untuk snack atlet per satuannya Rp18.900 dan nilai secara keseluruhan Rp11,4 miliar.

Namun, berdasarkan sejumlah laporan di lapangan, harga tersebut berbeda dengan kondisi riil yang diterima atlet hingga ofisial.

Sebagian atlet mendapat satu kotak nasi yang di dalamnya hanya telur bulat, irisan wortel dan air mineral gelas. Lalu ada yang mendapat lauk berupa ayam seukuran jari kelingking orang dewasa.

Lalu ada yang menerima nasi keras hingga lauk yang sudah basi. Persoalan itu diperparah dengan keterlambatan distribusi konsumsi yang sering telat sampai ke lokasi atlet beristirahat.

Lihat Juga :
Konsumsi Atlet PON 2024 di Aceh Diprotes: Telat dan Porsi Tidak Sesuai

Ketua Bidang Konsumsi PB PON Wilayah Aceh, Diaz Furqan tak menampik soal laporan atlet yang menyampaikan adanya makanan yang tidak layak konsumsi hingga keterlambatan distribusi makanan.

Diaz beralasan keterlambatan itu diakibatkan komunikasi antara penghubung atau Liaison Officer (LO) dengan penyedia makanan dan atlet saat memesan pengiriman konsumsi. Selain itu jarak tempuh ke lokasi atlet juga menurutnya berpengaruh.

"Ada beberapa memang kondisinya tidak enak lagi seperti ayam tadi. Kami juga sudah beberapa kali menyampaikan kepada LO yang berada di lokasi. Soal keterlambatan kami sudah atasi dengan menambah armada untuk distribusi," katanya.

Diaz juga menyebut seharusnya menu dan porsi makanan yang diterima seluruh atlet itu seragam dan tidak berbeda-beda antara satu kontingen dengan kontingen lain sesuai harga yang tertera.

"Terkait makanan saya rasa seragam, tidak ada yang beda, yang namanya makanan untuk atlet dan official yang keluar dari vendor itu sama dan tidak terjadi perbedaan," ujar Diaz.

PB PON juga menyerahkan sepenuhnya ke BPKP terkait adanya dugaan markup harga yang diduga dilakukan vendor bidang konsumsi atlet.

"Pembayayaran kita itu real jika memang mereka tidak mematuhi dengan apa yang kita persyaratkan, nanti itu ada BPKP," ujarnya.

Lihat Juga :
Kasus Pemukulan Atlet Sepak Bola PON Tak Lanjut ke Ranah Hukum
(dra/kid)

Read more