337slot

2024-10-08 02:07:56  Source:337slot   

337slot,mabar55,337slotJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim ada 10 warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina.

Data Kemhan Rusia yang dirilis Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menunjukkan dari 10 WNI tersebut, empat di antaranya tewas akibat pertempuran.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALKomite HAM PBB soal Netralitas Jokowi sampai Biden Surati Prabowo

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan tabulasi data, Polandia menjadi penyumbang tentara bayaran terbanyak, yakni sekitar 2.960 orang. Dari jumlah itu, sekitar 1.497 orang diklaim telah "dihancurkan."

Amerika Serikat juga menjadi penyumbang terbanyak kedua dalam perang Rusia-Ukraina. Jumlah tentara AS yang terbang ke Ukraina sekitar 1.113 orang. Sementara itu, sebanyak 491 orang di antaranya tewas dalam perang.

Lihat Juga :
Media Asing Soroti Rencana Anies Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK

Bukan cuma Eropa dan AS, sejumlah negara Asia juga tercatat menjadi penyumbang tentara bayaran untuk berperang di Ukraina. Negara-negara itu antara lain Jepang, China, hingga Korea Selatan.

Beberapa negara tetangga RI pun turut berada dalam daftar. Mereka yakni Thailand dan Filipina.

[Gambas:Instagram]

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia tidak memberikan detail kapan para tentara bayaran ini datang ke Ukraina. CNNIndonesia.comsudah menghubungi pihak Kedubes Rusia namun belum ada respons.

Kementerian Luar Negeri RI mengaku sedang mendalami laporan Rusia tersebut.

Pilihan Redaksi
  • Tokoh Anti Islam Gagal Jadi PM Belanda Meski Menang Pemilu, Kenapa?
  • Israel Lagi-Lagi Tembak Warga Gaza yang Antre Makanan, 20 Orang Tewas

"⁠Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," ucap juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pernyataan singkat kepada wartawan.

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin membantah data tersebut. Hamianin justru mempertanyakan keabsahan data Kemhan Rusia itu.

"Kita semua tahu bahwa otoritas Rusia adalah pembohong andal dan provokator," kata Hamianin kepadaCNNIndonesia.com.

(blq/rds)

Read more