spbo top

2024-10-08 06:19:32  Source:spbo top   

spbo top,big bos 4d,spbo topJakarta, CNN Indonesia--

Kelompok Hamas meminta Rusiamenjadi salah satu penjamin gencatan senjata dengan Israeldi Jalur Gaza.

Menurut Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzouk, Rusia sebagai pihak netral harus jadi penjamin karena Amerika Serikat ada di balik Israel.

Lihat Juga :
Agresi Israel Berlanjut, Presiden Palestina Bakal Temui Putin di Rusia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya tidak ada kemajuan dalam negosiasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza. Hamas juga belum memberikan tanggapannya terkait proposal gencatan senjata terbaru.

"Upaya teman-teman kami di Qatar terus berlanjut, namun belum ada kemajuan. Kami telah membuat beberapa revisi dalam yang sampai saat ini belum disetujui oleh Israel," kata dia.

Lihat Juga :
Tajikistan Pernah 'Gusur' Hampir 2 Ribu Masjid, Ubah Jadi Bioskop-Kafe

Marzouk juga menegaskan bahwa Hamas tiadk bermaksud meminta bantuan militer dari Rusia.

"Tidak, kami tidak meminta bantuan militer. Perang sedang terjadi di Gaza, kami memproduksi senjata sendiri untuk pertempuran jarak dekat dan, sejauh ini, kami yakin bisa menangani sendiri pertempuran semacam ini," ungkapnya.

Awal pekan ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan perang di Jalur Gaza bakal terus lanjut, meski ada kesepakatan gencatan senjata.

Meski mengaku terbuka untuk kesepakatan soal pembebasan sandera, namun Netanyahu menyebut tak akan setuju dengan kesepakatan penghentian perang di Gaza.

"Tujuan kami adalah untuk memulangkan para sandera dan menggulingkan rezim Hamas di Gaza," kata Netanyahu, seperti dikutip Al Jazeera.



Bulan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyodorkan proposal gencatan senjata yang mendesak Hamas dan Israel berhenti berperang selama enam pekan serta membebaskan masing-masing sandera.

Proposal ini juga berisi upaya negosiasi mengenai gencatan senjata permanen jika gencatan senjata enam pekan berhasil dilakukan. Namun, wacana ini ditentang keras oleh Israel.

Israel tak setuju untuk berhenti berperang sepenuhnya lantaran ingin membasmi habis Hamas.

Lihat Juga :
Kampung Durian Runtuh Upin & Ipin di Malaysia, Fakta atau Fiksi?

Padahal, menurut para pejabat AS, Israel telah menyetujui proposal tersebut sebelum Biden menyodorkannya.

Hamas sementara itu telah menyambut baik usulan tersebut. Kendati demikian, menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Hamas mengajukan sejumlah perubahan yang akhirnya membuat proses pembicaraan mandek karena menunggu lama persetujuan Hamas.

Hingga kini agresi Israel atas Palestina telah berlangsung selama lebih dari 8 bulan. Selama agresi brutal ini, hampir 38 ribu warga sipil meninggal dunia, di mana sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

(dan/dna)

Read more