syair sulinkemas

2024-10-08 03:40:53  Source:syair sulinkemas   

syair sulinkemas,togelers cambodia 2023,syair sulinkemasJakarta, CNN Indonesia--

Serangan rudal yang menghantam kediaman pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran tak cuma menewaskan salah satu orang terpenting Hamas tersebut.

Pengawal pribadi Haniyeh, Wasim Abu Shaaban, juga meninggal dunia akibat serangan itu.

Lihat Juga :
Detail Rencana Pemakaman Pemimpin Hamas Haniyeh di Doha Qatar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis, jenazah Haniyeh dan pengawalnya, Shaaban, pun disalatkan di Universitas Teheran. Salat itu dipimpin langsung oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Siapa Wasim Abu Shaaban?

Wasim Abu Shaaban merupakan pengawal pribadi Haniyeh yang telah melayani sang pemimpin Hamas selama lima tahun terakhir.

Pria yang dikenal dengan nama lain "Abu Anas" itu telah mendedikasikan hidupnya untuk pertempuran dan kepemimpinan di sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.

Namun, Shaaban juga memberikan keamanan bagi pejabat tinggi Hamas.

Lihat Juga :
Khamenei Perintah Iran Serang Langsung Israel Balas Kematian Bos Hamas

Dilansir dari Anadolu Agency, di awal kariernya, Shaaban merupakan pengawal pribadi untuk Saeed Seyam, Menteri Dalam Negeri dalam pemerintahan pertama Hamas. Namun, Seyam dibunuh dalam serangan udara Israel di Gaza pada 2009.

Sebagai anggota Brigade Al Qassam, Shaaban memegang posisi wakil komandan sebuah unit di daerahnya yaitu Tal al-Hawa.

Ia memimpin faksi dalam pasukan elite sebelum ditugaskan menjadi pengawal pribadi Haniyeh pada 2019.

Dalam perang Gaza 2014 silam, Shaaban berpartisipasi dalam sebuah operasi jihad yang menargetkan situs militer Israel di Nahal Oz.

Pada Juli tahun itu, sembilan pejuang Brigade Al Qassam melancarkan serangan di belakang garis musuh, dengan menyerang menara militer yang dibentengi ketat.

Serangan itu sukses menumpas seluruh personel batalion Nahal Oz di dalam menara, termasuk 10 tentara Israel.

Lihat Juga :
Iran Panggil Semua Proksi buat Balas Israel atas Kematian Haniyeh

Shaaban lahir di Tal al-Hawa pada 1988. Pria 36 tahun itu merupakan lulusan Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Gaza.

Shaaban dikenal sebagai sosok yang sangat alim dan santun. Ia gemar tadarus Al Quran di masjid serta selalu bersikap baik terhadap orang lain.

Shaaban telah menikah dan memiliki dua putra serta dua putri.

Hingga akhir hayatnya, ia terus setia mendedikasikan diri untuk mengawal Haniyeh.

(blq/bac)

Read more