pangkalan toto2

2024-10-08 05:29:19  Source:pangkalan toto2   

pangkalan toto2,mimpi mau sholat,pangkalan toto2Jakarta, CNN Indonesia--

Marione Ingram, seorang aktivis Yahudi Jerman berusia 88 tahun dan penyintas Holocaust, mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai situasi di Gaza. Dia menggambarkan kesamaan antara kenangan masa kecilnya dan serangan Israel saat ini terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Seperti dikutip Anadolu, Ingram turut melakukan protes untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dia menilai tidak melihat adanya pembenaran atas agresi Israel di Gaza.

Meskipun Ingram mengungkapkan kesedihannya atas 1.200 orang yang tewas dalam serangan Hamas di Israel pada Oktober lalu, dia menekankan bahwa dia setuju dengan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bahwa serangan itu "tidak terjadi dalam ruang hampa."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah mengalami apa yang dialami anak-anak di Gaza sekarang," kata Ingram, korban selamat Holocaust. "Jadi ketika saya melihat apa yang terjadi di Gaza, hal ini langsung teridentifikasi dengan kehidupan saya sebagai seorang anak," sambungnya.

Dia ingat bahwa orang-orang Yahudi kala itu dilarang memasuki tempat penampungan di Hamburg, Jerman, tempat dia dilahirkan dan dibesarkan hingga usia 14 tahun.

Ingram juga mengomentari penderitaan anak-anak Gaza di bawah pemboman dan blokade Israel, dengan mengatakan dia bahkan tidak bisa minum air karena pemerintah Israel bertindak seakan tidak mengizinkan makanan dan air masuk ke pengungsian.

"Dan itu terjadi di awal perang ini. Saya pergi ke dapur dan menuangkan segelas air, mulai meminumnya, dan saya muntah. Karena saya tiba-tiba menyadari tentang air minum ini. Jadi saya susah tidur, susah makan dan minum, tapi saya menyadari itu tidak seberapa dibandingkan apa yang dialami anak-anak di Gaza," ungkapnya.

Ingram meminta Biden untuk mendesak Netanyahu melakukan gencatan senjata permanen. Menurut Ingram, agresi militer ke Gaza merugikan Israel dan Yahudi.

"Saya tidak ingin Biden mengirim senjata lain, kecil atau besar kepada Israel. Saya juga ingin dia menghentikan ini segera karena apa yang dia lakukan adalah mengasingkan kita di dunia," tegasnya.

Israel melancarkan kampanye militer destruktif di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok pejuang Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Kini, lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh dalam agresi militer Israel dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan banyak yang kelaparan di tengah bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.

(wiw/wiw)

Read more