chip domino unipin

2024-10-08 04:10:55  Source:chip domino unipin   

chip domino unipin,satria 4d,chip domino unipin

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga batu bara global kembali tunjukkan taringnya dengan melesat dua hari beruntun. Akan tetapi peningkatan harga batu bara tersebut diprediksi bersifat sementara, mengingat dari sisi pasokan masih meningkat dan dari sisi permintaan masih melemah.

Melansir data Refinitiv,pada perdagangan Senin (2/9/2024) harga batu bara acuan ICE Newscastle menguat 0,87% di level di US$ 145 per ton. Penutupan tersebut menjadi penguatan dua hari beruntun harga batu bara global.

Harga batu bara termal global telah meroket dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh faktor-faktor seperti kenaikan harga gas alam dan peningkatan permintaan pendinginan selama gelombang panas yang menyengat.

Namun, analis di UBS memperkirakan bahwa lonjakan harga ini bersifat sementara. Karena pasokan batu bara meningkat dan permintaan musiman menurun, harga kemungkinan akan stabil atau bahkan turun.

Harga batu bara Eropa dan Asia telah meningkat pada akhir Agustus 2024. Harga batu bara termal Eropa (API2) telah meningkat sekitar US$20 per ton menjadi lebih dari US$120 per ton, sementara harga batu bara laut Asia (batu bara Newcastle) telah naik sekitar US$10 per ton menjadi US$145 per ton.

Tren kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga gas alam yang sesuai. Harga gas TTF Eropa dan harga gas JKM Asia telah melonjak, berkontribusi pada harga batu bara yang lebih tinggi.

"Harga gas telah didorong oleh ekspektasi bahwa ekspor gas Rusia melalui Ukraina ke Eropa akan berakhir tahun ini, serta oleh meningkatnya permintaan untuk pendinginan di tengah gelombang panas di Belahan Bumi Utara, khususnya di Asia," menurut analis di UBS, kepada Reuters.

Baca:
Ini Dia Raja Tambang Batu Bara di RI, Ada yang Berharta Rp 370 Triliun

Meskipun ada upaya global untuk mengurangi konsumsi batu bara, kenyataannya adalah bahwa penggunaan batu bara di seluruh dunia sebenarnya telah meningkat ke rekor tertinggi baru pada tahun 2023.

Lonjakan ini terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dari China dan India, yang telah lebih dari mengimbangi penurunan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Batu bara terus menjadi bagian penting dari lanskap energi di banyak wilayah, terutama di tempat yang berlimpah dan lebih terjangkau dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya.

Pasokan batu bara juga mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2023, dengan sekitar 80% produksi dan konsumsi batu bara global terkonsentrasi di kawasan Asia-Pasifik. China, yang menyumbang 56% konsumsi batu bara global, dan India dengan 13%, terus mendorong permintaan global.

Produksi batu bara China telah mencapai titik tertinggi musiman baru, dengan produksi Juli 2024 mencapai 390 juta metrik ton, naik dari 378 juta metrik ton pada Juli 2023 dan 373 juta metrik ton pada Juli 2022.

Peningkatan produksi batu bara China ini sangat signifikan karena mencerminkan upaya strategis oleh produsen dalam negeri untuk mengimbangi produksi yang lebih lambat di awal tahun.

Karena produksi batu bara China terus meningkat, pasar diperkirakan akan mendapatkan pasokan yang lebih baik, yang dapat mengurangi sebagian tekanan pada harga batu bara.

Baca:
Pengusaha Batu Bara Siap-Siap Kena Tambahan Iuran Baru, Ini Rinciannya

Analis UBS memperkirakan bahwa harga batu bara termal yang tinggi saat ini kemungkinan akan turun dalam beberapa bulan mendatang. Meningkatnya permintaan batu bara karena panasnya musim panas diperkirakan akan turun saat cuaca mendingin. Hal ini akan membantu menurunkan harga batu bara termal.

Meningkatnya produksi batu bara China diharapkan dapat membantu menyeimbangkan pasar batu bara global. Seiring dengan meningkatnya pasokan domestik, China dapat mengurangi ketergantungannya pada batu bara impor, yang berpotensi menstabilkan atau bahkan menurunkan harga batu bara global.

Selain itu, meluasnya penggunaan energi terbarukan, khususnya tenaga air, menyebabkan China dapat membatasi pertumbuhan permintaan batu bara. Seiring China terus berinvestasi dalam energi terbarukan, pentingnya batu bara dalam bauran energinya dapat menurun secara bertahap.

Analis UBS percaya bahwa kenaikan harga batu bara Newcastle baru-baru ini bersifat sementara. Mereka memperkirakan bahwa harga akan turun menjadi sekitar US$125 per ton dalam beberapa bulan ke depan karena meningkatnya pasokan batu bara dan menurunnya permintaan musiman.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more