kel toto macau

kel toto macau,leon288,kel toto macau

Jakarta, CNBC Indonesia-Indonesia kembali mengalami deflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2024. Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, deflasi yang terjadi selama empat bulan beruntun tidak bisa diartikan negatif.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03% secara bulanan (month to month/mtm), semakin dalam pada Juni 2024 sebesar 0,08%. Pada Juli 2024 angkanya memburuk menjadi tembus 0,18%, dan kembali ke level 0,03% pada Agustus 2024.

"Saya rasa ini perlu dilihat secara lebih dalam bahwa di satu sisi sekalipun ada deflasi namun inflasi inti tercatat tetap naik 1,95% dibandingkan periode sama tahun lalu menunjukkan permintaan tetap terlihat peningkatan," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (6/9/2024)

Peningkatan permintaan juga terlihat dari sisi kredit perbankan yang tumbuh 12,4%. Hal ini turut menjadi alasan aktivitas perekonomian yang bersumber dari dalam negeri terus tumbuh. Termasuk pada kelompok kelas menengah.

"Kita simpulkan bahwa terjadinya deflasi dan penurunan kelas menengah itu dilihat dari angka-angka yang ada dalam sektor jasa keuangan nampaknya belum atau tidak memperlihatkan dampak signifikan," jelas Mahendra.

Pada kuartal II-2024 sektor jasa keuangan juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Mahendra akan terus memantau situasi apabila ada hal-hal yang menekan daya beli masyarakat.

"Kita berharap kinerja dan pertumbuhan sektor jasa keuangan dan perekonomian secara umum dapat terjaga baik di lain sisi tentu pemerintah dalam hal ini kami di OJK terus melakukan berbagai langkah untuk antisipasi kemungkinan dampak-dampak yang kurang baik," pungkasnya.

Video: Prabowo Gantikan Jokowi, Kemana Arah Penyaluran Kredit Bank?