alfa138 slot

2024-10-08 05:37:50  Source:alfa138 slot   

alfa138 slot,bintangbola,alfa138 slotJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengungkap ada tiga kementerian/lembaga (K/L) menghambattunjangan pionirPegawai Negeri Sipil (PNS) yang pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pada bahan paparan Analis Kebijakan Utama Kedeputian SDM Aparatur Kemenpan RB Arizal, salah satu dari tiga K/L tersebut adalah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pimpinan Luhut Binsar Pandjaitan. Sedangkan sisanya adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Sekretariat Kabinet (Setkab).

Pria yang akrab disapa Rizal itu mengatakan ada 38 K/L yang akan pindah ke IKN pada tahap pertama. Akan tetapi, karena di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mencakup Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Kantor Staf Presiden (KSP), maka totalnya menjadi 40 K/L.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ini telat, cukup mengganggu K/L yang lain. (Mereka) nanya, 'Pak Rizal sudah sejauh mana itu perjuangan tunjangan ASN dipindah (ke IKN)?'. Kita menyebutnya tunjangan pionir. Kalau tiga (K/L) ini tidak (menyerahkan data), kami gak punya data pendukung. Makanya kami tagih terus," sambung Rizal.

Rizal berharap data dari kantor Luhut Cs itu bisa masuk ke Kemenpan RB paling lambat Jumat (22/3) besok. Dengan begitu, pihaknya bisa segera memproses dan mengajukan rincian tunjangan pionir tersebut kepada Kementerian Keuangan.

Ia mengaku sebenarnya sudah ada tiga kali pertemuan dengan Direktur Jenderal Kemenkeu Isa Rachmatarwata untuk membahas tunjangan pionir ini.

Namun, kementerian pimpinan Sri Mulyani itu menegaskan jangan dulu fokus pada besaran tunjangannya.

"Saya sering sampaikan ke teman-teman K/L mari kita berdoa bersama, ini kita rayu-rayu Kemenkeu untuk disetujui. Coba kalau disetujui, memang besar anggarannya. Kemenkeu minta Kemenpan RB buat perencanaan lima tahun, 2025-2029. Kami sedang bikin itu, termasuk kebutuhan anggaran untuk tunjangan ini yang menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," jelasnya.

"Kalau ini jadi, kami akan sangat intensif dengan Kemenkeu membahas ini semua. Prinsipnya Kemenkeu setuju kok ada sweetener itu (tunjangan pionir), cuma jangan bicara besaran dulu. Tapi kalau kita kan selalu namanya ngusul, usul saja sebesar-besarnya, masalah disetujui berapa nanti biar Kemenkeu yang tahu celah fiskal istilahnya untuk diberikan," tutup Rizal.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Read more