aquaslot rtp

2024-10-08 05:52:51  Source:aquaslot rtp   

aquaslot rtp,agenlive,aquaslot rtp

Jakarta, CNBC Indonesia- Teror ledakan pager dan walkie-talkie yang mengguncang seluruh Lebanon dalam 3 hari terakhir telah memunculkan kondisi mencekam di seluruh negeri. Tak hanya itu, luka mendalam pun dirasakan oleh keluarga para korban.

Hal itu terlihat dalam prosesi pemakaman berlangsung singkat dan terburu-buru. Para perempuan tidak berlama-lama dalam melantunkan tangisan duka, melainkan langsung mengiringi para pengusung jenazah menuju lokasi pemakaman.

Seorang anggota Hizbullah yang terlalu bersemangat bahkan tak menunggu prosesi selesai sebelum menarik gambar rekan mereka yang gugur dari altar syahid, tergesa-gesa untuk menyelesaikan tugasnya. Sepuluh menit kemudian, kerumunan bubar, melewati pos pemeriksaan militer sementara yang didirikan di lingkungan Beirut selatan untuk acara itu.

Baca:
Update Arab: Lebanon Gawat 48 Jam-Maskapai Raksasa Setop Terbang

Pemakaman ini-yang sangat berbeda dari upacara biasanya yang berlangsung hingga 90 menit untuk menghormati anggota milisi Syiah yang gugur-merupakan salah satu dari puluhan yang diadakan di seluruh Lebanon pada Kamis (19/9/2024).

Satu demi satu, Hizbullah mengumumkan pemakaman karena jumlah korban tewas akibat ledakan yang kemungkinan besar berasal dari Israel terus meningkat. Ledakan-ledakan ini menghancurkan pager dan alat komunikasi milik para pejuang Hezbollah pada Selasa dan Rabu, menewaskan 42 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Mereka yang hadir untuk memberikan penghormatan kepada yang gugur melakukannya dengan hati-hati, masih trauma dengan ledakan yang mengguncang sebuah pemakaman di Beirut sehari sebelumnya.

"Ayah teman saya kehilangan penglihatannya dalam ledakan ini. Kami belum pernah melihat serangan seperti ini sebelumnya, semua orang terkejut," kata Saeed, seorang instruktur mengemudi berusia 25 tahun, yang berada hanya beberapa meter dari ledakan di sebuah pemakaman di Beirut sehari sebelumnya, dilansir The Guardian.

Satu jam setelah pemakaman, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, berbicara untuk pertama kalinya sejak serangan pager terjadi. Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Israel meluncurkan serangan udara di Lebanon selatan, menargetkan apa yang disebut militer Israel sebagai "target-target Hizbullah".

Baca:
Iran Respons Israel soal Ribuan Ledakan 'Bom' Hizbullah di Lebanon

Nasrallah tampak lelah dan berbicara dengan nada lembut-kontras tajam dengan penampilan terakhirnya pada 25 Agustus, saat ia mengeklaim kemenangan atas serangan drone dan rudal besar-besaran kelompoknya di Israel utara.

"Tidak diragukan lagi bahwa kami telah mengalami pukulan keamanan dan kemanusiaan yang besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan di Lebanon," kata Nasrallah dalam pidatonya.

Namun, ia menegaskan bahwa serangan ini "tidak akan menjatuhkan kami" dan bersumpah untuk terus berjuang hingga gencatan senjata di Gaza tercapai.

Ketika Nasrallah berbicara, suara gemuruh perlahan terdengar semakin keras dari arah selatan sebelum meledak menjadi raungan keras di atas Beirut. Suara itu membuat beberapa warga di distrik Achrafieh di Beirut timur keluar ke balkon dan jalanan, menengadahkan kepala ke langit.

Pesawat tempur Israel melakukan simulasi serangan udara di atas Beirut, melepaskan suar yang menyala di atas ibu kota dan menghasilkan dua ledakan sonik yang mengguncang jendela. Pesawat-pesawat tersebut terbang pada ketinggian terendah di atas kota sejak pertempuran antara Hizbullah dan Israel meletus pada 8 Oktober.

"Saya tidak akan bicara tentang waktu, tempat, atau bentuknya, tapi... balasannya akan datang," lanjut Nasrallah, tidak terganggu oleh suara pesawat-pesawat yang terbang di atasnya.

Baca:
Breaking News: Jet-Jet Tempur Israel Tembak 100 'Bom' ke Lebanon

Di Rmeish, sebuah kota Kristen di perbatasan Lebanon-Israel yang berjarak sekitar 116 km dari Beirut, suara serangan udara Israel terdengar sangat dekat. Rmeish berada di antara Aita al-Shaab dan Yaroun-dua kota yang paling sering diserang di Lebanon-meskipun kota ini sendiri sebagian besar telah terhindar dari tembakan Israel.

"Ada penembakan di sekitar kami dari segala arah, sangat dahsyat dan menghasilkan banyak asap. Pesawat-pesawat ada di mana-mana," kata Pastor Najib al-Amil, seorang pendeta setempat, melalui telepon.

Pastor Amil adalah pemimpin komunitas untuk desa-desa Kristen di Lebanon selatan dan telah bekerja untuk menjaga hubungan baik dengan Hizbullah serta memastikan desa-desa Kristen tidak digunakan sebagai pangkalan serangan terhadap Israel.

"Sampai sekarang, [Rmeish] masih aman, tapi kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Kami merasa terisolasi, lelah, dan takut," lanjut sang pastor.

Serangan-serangan di Lebanon dan antisipasi terhadap pembalasan dari Hizbullah telah menjadi bagian dari rutinitas yang familier namun tetap menegangkan di negara itu. Tiga minggu sebelumnya, Nasrallah mengatakan bahwa Lebanon "bisa bernapas lega" setelah pembalasan kelompoknya atas pembunuhan kepala staf militer Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut.

Namun, periode ketenangan itu terbukti singkat ketika serangan hari Selasa kembali membuat Lebanon berada dalam ketidakpastian.

Baca:
Arab Makin Ngeri! Lebanon Umumkan Perang-Bom Sonik Israel Mengguncang

Serangan-serangan ini diiringi oleh pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, bahwa perang telah memasuki fase baru. Gambar-gambar tank yang dipindahkan ke Israel utara tersebar luas di media sosial di Lebanon, memicu spekulasi apakah Israel akan melancarkan perang skala penuh.

Meski begitu, para pendukung Hizbullah tetap percaya pada Nasrallah dan siap menghadapi apapun yang mungkin terjadi.

"Kepemimpinan kami bijak dan mereka akan memilih kapan dan bagaimana membalas. Tidak harus sekarang," kata Saeed, menambahkan bahwa serangan selama seminggu terakhir adalah "sesuatu yang harus dilalui untuk mencapai kemenangan."


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Siapkan Serangan Untuk Pukul Mundur Pasukan Lebanon

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Hizbullah Tantang Israel, Siap Balas Dendam & Rudal Permukiman Sipil

Read more