okestrean

2024-10-08 02:13:50  Source:okestrean   

okestrean,angka ikan lele,okestreanJakarta, CNN Indonesia--

Dua jet tempurjunta militer Myanmar dilaporkan menargetkan gereja dan menjatuhkan dua bom di negara bagian Kayin pada pekan lalu.

Pendiri Free Burma Rangers sekaligus eks komandan Amerika Serikat, David Eubank, mengatakan serangan junta di desa Laywa di kotapraja Lu Thaw pada Kamis (12/1) menewaskan lima orang. Korban tewas itu termasuk seorang pendeta dan seorang uskup Katolik.

Lihat Juga :
4 Penumpang Yeti Airlines Live Facebook saat Detik-detik Pesawat Jatuh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin brigade 5 KNU, Padoh Mahn Mahn, mengonfirmasi jumlah korban tewas. Ia juga mengatakan kelompoknya tengah membantu desa-desa lain untuk mengantisipasi serangan junta.

Sementara itu, juru bicara junta di negara bagian Kayin sekaligus Menteri Ekonomi versi junta Saw Khin Maung Myint menolak berkomentar.

[Gambas:Video CNN]

KNLA banyak berperang melawan junta di Kayin. Pada 4 Januari, pasukan gabungan KNLA menyerang tiga kamp militer di kotapraja Kyainseikgyi.

Mereka mengklaim telah membunuh hampir 50 personel militer.

Pada Desember 2022, pertempuran juga terjadi antara junta dan KNLA selama sepekan di Kawkareik. Imbas perang ini, tiga warga sipil tewas dan ribuan orang mengungsi.

KNLA merupakan salah satu empat kelompok etnis bersenjata yang menolak negosiasi damai dengan junta.

Myanmar berada dalam krisis politik dan kemanusiaan usai junta militer atau Tatmadaw mengambil alih kekuasaan secara paksa pada Februari 2021.

Pilihan Redaksi
  • Saksi Yeti Airlines: Dua Korban Masih Napas Sebelum Pesawat Terbakar
  • Warga Ukraina Beberkan 'Neraka' Apartemen Dnipro Hancur Dirudal Rusia
  • Media Asing Soroti RI Kirim Kapal Perang ke Natuna Respons China

Warga ramai-ramai menolak pemerintahan tersebut. Mereka kemudian menggelar demo di hampir seluruh penjuru negeri.

Konflik semakin runcing usai sejumlah kelompok milisi di Myanmar mengangkat senjata melawan junta.

Namun, junta menanggapi dengan represif. Mereka tak segan menangkap bahkan membunuh siapa saja yang menentang pemerintahannya.

Rezim militer Myanmar terus melakukan serangan udara meski ada peringatan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar ( Assistance Association for Political Prisoners/AAPP) mencatat sejak kudeta, sebanyak 2.700 orang meninggal.



(isa/rds)

Read more