video mbah maryono

2024-10-07 21:34:57  Source:video mbah maryono   

video mbah maryono,hadiah juara liga champions,video mbah maryono

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia buka-bukaan, perihal penyebab belum tercapainya target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% di tahun 2025 mendatang. Indonesia masih harus mengejar tambahan bauran EBT dalam negeri sebesar 8 Giga Watt (GW).

"Berdasarkan target kebijakan energi nasional di tahun 2025, porsi EBT dalam bauran energi nasional diharapkan mencapai 23%. Tetapi kenyataannya kita belum mencapai 23 ribu Mega Watt (MW), kekurangannya 8 giga watt (GW)," jelasnya dalam acara 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, di JCC, Rabu (18/9/2024).

Belum tercapainya bauran EBT di 2025 itu, kata Bahlil, karena belum terbangunnya infrastruktur berupa jaringan listrik untuk mengalirkan listrik sumber EBT di Indonesia. "Saya kemarin tanya Pak Dirut PLN, kenapa ini terjadi jadi? Ternyata Pak, sumber sumber energi baru terbarukan kita itu besar namun jaringannya yang belum terkonek," bebernya.

Baca:
RI Punya Potensi Jumbo Energi Panas Bumi, Bahlil Beberkan Datanya

Dia mencontohkan, Indonesia memiliki potensi EBT di wilayah Riau, namun karena keterbatasan infrastruktur berupa jaringan listrik, potensi listrik di Riau belum bisa dimanfaatkan pada sumber kebutuhan akan EBT di wilayah lain.

"Contoh, energi baru terbarukannya ada di Riau, tetapi jaringan listriknya yang belum ada disana untuk menghubungkan begitu. Itulah faktor penyebabnya," imbuhnya.

Dengan begitu, sambungan jaringan dari listrik EBT di dalam negeri menjadi tugas dari Menteri ESDM yang baru. "Ini tugas menteri ESDM yang baru Pak, untuk menyelesaikan bersama-sama PLN," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebutkan realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai 13,93% dari target capaian bauran EBT hingga akhir tahun 2024 sebesar 19,5%.

Baca:
PLN Serius Tekan Emisi Karbon, 8 Strategi Ini Siap Dijalankan

Eniya mengungkapkan target bauran EBT pada tahun 2024 ini sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) No. 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).

Sebagaimana diketahui, Indonesia pada tahun 2025 mendatang juga akan menargetkan bauran EBT hingga 23%. "Capaian (bauran EBT tahun) 2024 13,93%. Lalu kalau kita lihat pada tahun 2024 ini (realisasi) 13,93%," beber Eniya dalam acara Media Gathering Subsektor EBTKE, di Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Eniya membeberkan alasan kenapa capaian EBT baru mencapai 13,93%. Hal itu karena investasi pada sektor EBT belum tercapai. "Kalau kita lihat pada tahun 2024 ini (realisasi bauran EBT) 13,93%, kenapanya karena investasi yang belum tercapai, lalu komitmen investasi tersebut dan infrastruktur yang kita dorong dan saat ini kita ingin capaian lebih jelas lagi," tambahnya.

Berdasarkan catatan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) EBT tahun 2024 ini sudah terealisasi hingga 241,06 Mega Watt (MW) dari target 326,91 MW atau sekitar 73,7% dari target tahun 2024.

Sedangkan, Kementerian ESDM memproyeksikan realisasi tambahan kapasitas PLT EBT hingga Desember 2024 mendatang mencapai 650,99 MW. Hal itu dengan didorongnya proyek EBT dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap melalui terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 2/2024.

Lebih lanjut, realisasi investasi sub sektor EBTKE tahun 2024 hingga saat ini mencapai US$ 0,577 miliar setara Rp 8,8 triliun dari target tahun 2024 sebesar US$ 1,23 miliar setara Rp 19 triliun (asumsi kurs Rp 15.452 per US$).


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Bikin Bisnis PLTS "Ngebut", Pembiayaan & Aturan Jadi Tantangan

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Terungkap, Investor UAE yang Mau Bangun PLTS di IKN Adalah Masdar

Read more