mistik 3 togel

2024-10-09 21:22:26  Source:mistik 3 togel   

mistik 3 togel,result thailand prize,mistik 3 togelJakarta, CNN Indonesia--

Hampir sebagian besar wilayah selatan Indonesia, terutama pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, diprediksi masih bakal cerah berawan selama sepekan ke depan tidak bersahabat dengan hujan imbas musim kemarau. Simak prediksinya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, ini merupakan hal lumrah karena saat ini sejumlah wilayah Indonesia memang masih dalam periode musim kemarau.

"Hal ini adalah hal yang umum terjadi pada bulan Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode kemarau," demikian pernyataan BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 20-27 Agustus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah yang berpotensi mengalami hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, serta sebagian besar wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua," kata lembaga.

Meski hampir sebagian besar Pulau Jawa diprediksi kering sepekan ke depan, beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) berpotensi diguyur hujan. BMKG memprediksi, hujan bakal hadir akhir pekan ini, mulai Jumat (23/8) hingga Minggu (25/8).

Lantas, apa yang memicu pertumbuhan awan hujan itu? Menurut BMKG potensi hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan fenomena iklim.

Pertama, aktivitas gelombang ekuator menunjukkan kecenderungan peningkatan aktivitas konvektif di Samudera Hindia barat Sumatera Barat, Sumatera bagian tengah, Lampung, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa bagian barat, Jawa bagian barat hingga tengah, Laut Natuna, Kalimantan bagian tengah, Sulawesi bagian utara, Laut Maluku, Maluku Utara, Laut Seram, Laut Halmahera, Papua bagian utara, Teluk Cendrawasih, dan Samudera Pasifik utara Papua.

Kedua, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Jambi hingga Selat Malaka, pesisir timur Lampung hingga perairan timur Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah hingga pesisir barat Kalimantan Barat, Laut Banda, perairan utara Papua Barat Daya hingga Maluku Utara, Papua Pegunungan hingga pesisir selatan Papua Tengah.

Lihat Juga :
Cerita Malam yang Makin Panas di Padang Hingga Surabaya, Ulah Siapa?

Kemudian, daerah konfluensi diprediksi berada di Laut Andaman, Samudera Hindia barat Sumatera Barat, Laut Sulu, Laut Sulawesi, Laut Timor, Laut Halmahera, Teluk Cendrawasih.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," kata lembaga.

"Peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Laut Banda dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut," lanjutnya.

Lihat Juga :
Periode 13 Bulan Bumi 'Mendidih' Berakhir, Pakar Tetap Beri Peringatan

Ketiga, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 20 - 27 Agustus 2024," ujar BMKG.

Daftar wilayah berpotensi hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

+ Aceh
+ Sumatera Utara
+ Sumatera Barat
+ Jambi
+ Sumatera Selatan
+ Bengkulu
+ Kalimantan Barat
+ Kalimantan Tengah
+ Kalimantan Timur
+ Kalimantan Utara
+ Kalimantan Selatan
+ Sulawesi Utara
+ Gorontalo
+ Sulawesi Tengah
+ Sulawesi Barat
+ Sulawesi Tengah
+ Sulawesi Selatan
+ Sulawesi Tenggara
+ Maluku Utara
+ Maluku
+ Papua Barat Daya
+ Papua Barat
+ Papua Tengah
+ Papua Pegunungan
+ Papua
+ Papua Selatan

Daftar wilayah berpotensi angin kencang:

+ Nusa Tenggara Barat
+ Nusa Tenggara Timur
+ Maluku
+ Papua Selatan

(tim/dmi)

Read more