dewaslot99 link

2024-10-08 04:27:56  Source:dewaslot99 link   

dewaslot99 link,syair hk mlm,dewaslot99 link

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (5/9/2024), namun kembali gagal bertahan di level psikologis 7.700.

IHSG ditutup naik 0,11% ke posisi 7.681,04. Lagi-lagi, IHSG tak mampu untuk bertahan di level psikologis 7.700 dan kembali berakhir di posisi 7.600-an.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 9,8 triliun dengan melibatkan 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 348 saham terapresiasi, 235 saham terdepresiasi, dan 211 saham stabil.

Baca:
IHSG Ditutup Naik 0,11%, Tiba-Tiba Emiten Salim (DNET) Jadi Penopang

Secara sektoral, sektor properti menjadi yang paling kencang penguatannya sekaligus menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini yakni mencapai 1,72%.

Sementara dari sisi saham, dua emiten perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjadi penopang terbesar IHSG masing-masing 5,5 indeks poin dan 3,7 indeks poin.

IHSG berakhir di zona hijau setelah rilis data ekonomi terbaru di AS, di mana data lowongan pekerjaan di AS kembali mengalami penurunan.

Laporan Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) turun ke titik terendah sejak Januari 2021 atau 3,5 tahun pada Juli 2024. Kondisi ini menunjukkan pasar tenaga kerja sudah mendingin. Survei JOLTS menghitung lowongan kerja dan pemutusan hubungan kerja, termasuk jumlah pekerja yang secara sukarela berhenti dari pekerjaan.

Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan penyerapan lowongan kerja pada Juli mencapai 7,673 juta, lebih rendah dari 8,1 juta seperti ekspektasi pasar.

Baca:
Enam Saham Ini Jadi Mesin Penghasil Uang, Cuan Tembus 100% Lebih

Turunnya jumlah lowongan kerja AS memicu kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS. Hal ini pun juga menunjukkan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang tinggi sudah berdampak terhadap pasar tenaga kerja AS.

Kondisi ini bisa mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS dengan menuju era suku bunga rendah.

Dengan turunnya penyerapan tenaga kerja maka rasio lowongan pekerjaan per pekerja yang tersedia kini menjadi kurang dari 1:1. Angka ini hanya, sekitar setengah dari rasio puncaknya yang lebih dari 2: 1 pada awal 2022.

Di lain sisi, pemutusan hubungan kerja (PHK) di AS meningkat menjadi 1,76 juta pada Juli lalu, naik 202.000 dari Juni 2024. PHK meningkat ke level tertinggi hampir 1,5 tahun. Ada 1,07 lowongan kerja untuk setiap orang yang menganggur pada Juli, terendah sejak Mei 2021.

Data tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan. Dengan melihat pasar tenaga kerja AS yang kini mendingin dengan cepat, pemangkasan suku bunga bisa diharapkan datang lebih cepat.

Jika hal ini terjadi maka pasar saham Indonesia diharapkan bisa mendapat keuntungan dari aliran dana asing yang meninggalkan AS. Pasalnya, investasi di AS atau berdenominasi dolar AS menjadi kurang menarik setelah suku bunga turun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Sempat Sentuh Zona Merah, IHSG Bangkit Lagi di Akhir Sesi I

Read more